Selasa 16 Mar 2021 16:46 WIB

Pelatih Atalanta Sangat Yakin Bisa Singkirkan Madrid

Gasperini akan mencoba memainkan permainan bagus di leg kedua nanti.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Atalanta BC dan FC Crotone di Stadion Gewiss di Bergamo, Italia, 03 Maret 2021.
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Atalanta BC dan FC Crotone di Stadion Gewiss di Bergamo, Italia, 03 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini percaya diri bisa menyingkirkan Real Madrid meski tuan rumah difavoritkan lolos ke perempat final Liga Champions. Atalanta kalah agregat 1-0 dari Madrid dan akan melakoni laga penentuan pada leg kedua babak 16 besar, di Stadion Alfredo Di Stefano, Rabu (17/3) dini hari WIB.

Gol Ferland Mendy pada leg pertama memberikan kemenangan untuk Los Blancos atas La Dea. Madrid pun satu langkah kakinya berada di perempat final. Sementara Atalanta harus bekerja lebih keras guna membalikkan keadaan.

"Real Madrid adalah favorit, terutama setelah hasil pertandingan pertama, tetapi situasi masih akan imbang," kata Gasperini dalam konferensi persnya jelang laga dilansir dari Marca, Selasa (16/3).

Gasperini akan mencoba memainkan permainan bagus di leg kedua nanti. Ia akan mengeluarkan gaya permainan sendiri untuk menahan tim hebat seperti Madrid. Gasperini juga menegaskan tak terpengaruh dengan absennya salah satu pilar Madrid karena skorsing yaitu Casemiro.

Ia mengatakan Atalanta tak tergantung kepada kekuatan lawan karena pasukannya mempunyai cara bermain sendiri. Gasperini juga tak peduli dengan situasi skuad Madrid jelang laga. Menurutnya yang terpenting Atalanta membalikkan keadaan.

"Mereka bisa berubah selama pertandingan beberapa kali, tapi kami siap untuk bereaksi. Tim [kami] tidak bergantung pada apa yang akan dilakukan Zidane,” ujarnya.

Gasperini kembali berkomentar tentang kartu merah yang diterima pemainnya Remo Freuler di leg pertama, ia menilai keputusan tersebut mengubah alur permainan tim. Kartu merah itu membuat permainan tak normal. Karenanya Gasperini tak senang dengan kartu merah tersebut.

"Itu membawa kami keluar dari apa yang biasa kami lakukan, [karena] kami hanya bisa bertahan. Tapi itu sudah terjadi. Ide kami adalah jangan pernah memarkir bus di depan gawang,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement