REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo mendukung program budidaya ikan yang sedang digalakkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Menteri Kelautan dan Perikanan meminta jajarannya dan stakeholder untuk mengembangkan potensi budidaya ikan kerapu. Pasalnya, ikan kerapu merupakan salah satu komoditas hasil perikanan budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik di pasar regional maupun internasional.
Perum Perindo, sebagai BUMN di bidang perikanan merupakan stakeholders KKP dan akan mendukung sepenuhnya program tersebut. Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto mengatakan perusahaan akan mendukung untuk pakan ikan budidayanya.
"Nanti pakan ikan akan dipasok dari Perum Perindo untuk program budidaya ikan kerapu. Pakan ikannya dari Pabrik Pakan kami di Subang," ujar Fatah dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (17/3).
Fatah menyampaikan pabrik pakan Perum Perindo ini beroperasi sejak 23 Juli tahun lalu. Selain pakan ikan, ucap Fatah, Perindo juga akan mendukung pakan udang untuk budidaya udang vaname yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Perum Perindo memastikan memproduksi pakan ikan dan udang yang bersaing di kelasnya. Adapun mesin pakan mampu memproduksi 6.300 ton per bulan.
Selain itu, ucap Fatah, bahan baku pakan ikan dan udang menggunakan bahan terbaik seperti tepung ikan, tepung terigu, tepung industri, gaplek, squid liver powder, minyak ikan, squid liver oil, minyak sawit, vitamin, dan mineral.
“Untuk beberapa bahan baku pakan ikan dan udang saat ini masih ada yang impor karena di Indonesia saat ini untuk salah satu jenis bahan baku belum tersedia yaitu fish oil, namun secara bertahap akan menggunakan bahan baku yang diproduksi di dalam negeri," ungkap Fatah.
Selain mendukung program KKP, pabrik pakan ikan dan pakan udang Perum Perindo di Subang merupakan wujud kepedulian dalam membantu petambak dan petani ikan. Pasalnya, pakan memiliki peran penting dengan menguasai 80 persen dari biaya budidaya ikan maupun udang.
Selain mendukung dengan pakan ikan, Perum Perindo secara mandiri juga melakukan budidaya kerapu menggunakan teknik keramba jaring apung (KJA) di Singaraja, Bali. KJA Kerapu Perum Perindo memiliki 427 holes.
KKP mengatakan budidaya kerapu memiliki keunggulan antara lain mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, serta dapat tumbuh lebih cepat dari induk aslinya yaitu sekitar 500-600 gram dalam waktu 5 hingga 6 bulan dari ukuran tebar 10 cm di Keramba Jaring Apung. Hal itu akan memberikan keuntungan lebih bagi para nelayan.