Program Bunda Menyapa Dukung Ketahanan Pangan
Red: Fernan Rahadi
Sejumlah petani memanen padi. | Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki cara tersendiri untuk menjaga ketahanan pangan yang juga lokasi Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP). Yaitu, melalui program Bunda Menyapa yang diluncurkan langsung oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama, di Desa Cipetir, Kecamatan Lebakwangi, Rabu (17/3). Program ini akan dilaksanakan sampai Desember 2021
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi upaya ini. Mentan SYL pun selalu menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan, seperti meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga.
"Dalam kondisi krisis seperti Covid-19 ini, pertanian menjadi jawaban untuk bisa bertahan. Tidak perlu lahan besar, kita manfaatkan lahan di pekarangan kita. Jadi di pekarangan ini semua orang bisa bertani,” ujar Syahrul.
Untuk itu, Mentan meminta kepada seluruh pemerintah daerah dari gubernur hingga tingkat desa, agar mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan dalam kondisi seperti sekarang ini pemanfaatan lahan pekarangan benar-benar dirasakan manfaatnya.
"Ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” ujar Dedi.
Program Bunda Menyapa di Kabupaten Kuningan sendiri terdiri dari berbagai kegiatan, seperti bantuan sarana dan bibit hortikultura (sayuran dan buah-buahan), ikan dan ternak untuk budidaya pemanfaatan lahan keluarga (pekarangan).
Ada juga kemudian edukasi peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang konsumsi pangan berdasarkan kriteria beragam, bergizi, sehat dan aman (B2SA) serta kegiatan edukasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam diversifikasi pengolahan bahan pangan (hasil pertanian) keluarga.
Bupati Acep Purnama mengatakan, pihaknya telah melaksanakan berbagai program dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. antara lain melalui program Bunda Menyapa, sebagai solusi upaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kuningan.
"Program ini melibatkan sejumlah pihak dengan beragam peran. Antara lain, peran Pemda melalui Dinas Teknis, Tim Penggerak PKK Kabupaten,Kecamatan dan Desa/Kelurahan yang berfungsi memfasilitasi teknis kegiatan dan melakukan bimbingan teknis-administrasi kepada kelompok/keluarga sasaran," katanya.
Penyuluh di Kabupaten Kuningan, Niknik Rusnikasyari, menyampaikan juga tahun lalu program Bunda Menyapa dilaksanakan di 10 kecamatan berupa pemberian bantuan polybag, tray dan bibit-bibit sayuran.
"Sedangkan untuk tahun 2021 program Bunda Menyapa dilaksanakan di semua Desa dan Kelurahan atau 361 desa dan 15 kelurahan se Kabupaten Kuningan, dengan fokus kegiatan pemberian bantuan polybag masing-masing desa/kelurahan 20 kilogram, lalu ada bibit sayuran dan Ayam Buras masing-masing 10 ekor," katanya.
Di Desa Cipetir Kecamatan Lebakwangi, Niknik yang didampingi penyuluh Eka, akan melakukan Bimtek ataupun pelatihan tematik untuk mendukung suksesnya program tersebut.
Peluncuran program Bunda Menyapa dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Kuningan, dan Kepala Dinas Instansi terkait, Jajaran Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan unsur muspika kecamatan Lebakwangi dan masyarakat.
Yulia TS, penyuluh pertanian Pusat yang punya wilayah binaan di Jawa Barat, mengaku bangga dan berharap semoga apa yang dilakukan oleh Kabupaten Kuningan.
"Mudah-mudahan langkah Kabupaten Kuningan dapat jadi contoh untuk kabupaten kabupaten lain di Jawa Barat khususnya, dan provinsi lainnya di Indonesia," tuturnya.