Selasa 23 Mar 2021 11:45 WIB

Tweet Pertama Jack Dorsey Dijual Sebagai NFT Rp 41 Miliar

Harga tweet Dorsey akan dibayar menggunakan cryptocurrency Ether.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pendiri Twitter, Jack Dorsey.
Foto: EPA
Pendiri Twitter, Jack Dorsey.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Twitter Jack Dorsey telah menjual tweet pertamanya sebagai Non-fungible Token (NFT) dengan angka 2.915.835,47 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 41 miliar. Penawar yang menang adalah Sina Estavi, yang telah memegang tawaran tertinggi sejak menawarkan 2,5 juta dolar AS. Ia menaikkan tawarannya ke angka ini di saat-saat terakhir jelang penutupan.

Dorsey menempatkan tweet tersebut untuk lelang digital sebagai NFT, barang digital yang hidup di blockchain Ethereum, pada 5 Maret. Tawaran ditangani pada platform bernama Valuables by Cent yang memungkinkan orang membuat penawaran ditweet yang ditandatangani oleh pembuat aslinya.

Baca Juga

NFT adalah jenis khusus dari token kripto yang didukung oleh suatu aset. Dilansir dari The Verge, Selasa (23/3), tawaran pada tweet pertama singkat Dorsey “Baru saja menyiapkan twttr saya” dari 21 Maret 2006, dengan cepat meningkat. Dorsey kemudian mengatakan dia akan mengakhiri penawaran pada ulang tahun ke-15 tweet tersebut.

Menurut cap waktu di Cent, Estavi membuat tawaran terakhirnya menang pada Senin (22/3) sore dan menurut Reuters, ini dibayar menggunakan cryptocurrency Ether dalam jumlah 1630,5825601 ETH.

Dorsey mengatakan sebelumnya dia akan mengubah tawaran yang menang menjadi bitcoin dan menyumbangkannya ke GiveDirectly untuk Africa Response dan dia men-tweet tanda terima Senin (22/3) sore. GiveDirectly adalah organisasi amal yang memberikan uang langsung kepada orang-orang yang hidup dalam kemiskinan.

Pemenang lelang di Cent mendapatkan sertifikat digital dari tweet dengan pembelian mereka, yang unik karena telah ditandatangani dan diversifikasi oleh pembuatnya. Dorsey menerima 95 persen dari harga jual dan Cent mendapat 5 persen, menurut FAQ-nya.

NFT memungkinkan seseorang untuk membeli dan menjual kepemilikan barang digital unik dan melacak siapa yang memiliki menggunakan blockchain. NFT secara teknis dapat berisi apa pun yang bersifat digital, termasuk gambar, GIF animasi, lagu atau item gim video. Sebuah NFT bisa menjadi satu-satunya, seperti lukisan di kehidupan nyata, atau satu salinan dari banyak, seperti kartu perdagangan, tetapi blockchain melacak siapa yang memiliki file tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement