Sabtu 15 Feb 2025 18:03 WIB

Ribuan Ilmuwan Tuntut Elon Musk 'Ditendang' dari Royal Society Inggris

Elon Musk dituding menyebarkan informasi salah dan teori konspirasi di platformnya.

Rep: Antara/Sputnik/ Red: Qommarria Rostanti
Elon Musk. ebih dari 1.900 ilmuwan telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar miliarder AS Elon Musk dikeluarkan dari komunitas ilmiah terhormat Inggris, Royal Society.
Foto: EPA-EFE/TOLGA AKMEN
Elon Musk. ebih dari 1.900 ilmuwan telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar miliarder AS Elon Musk dikeluarkan dari komunitas ilmiah terhormat Inggris, Royal Society.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Lebih dari 1.900 ilmuwan telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar miliarder AS Elon Musk dikeluarkan dari komunitas ilmiah terhormat Inggris, Royal Society. Para ilmuwan yang menandatangani surat tersebut menyoroti bagaimana Musk telah menyebarkan informasi yang salah dan teori konspirasi di platform media sosialnya, yang mereka yakini berbahaya dan merusak kepercayaan publik terhadap sains.

Mereka juga mengkritik gaya kepemimpinan Musk yang dianggap otoriter dan tidak menghargai kebebasan berbicara. Surat yang ditujukan kepada Presiden Royal Society Adrian Smith itu ditulis oleh Prof Stephen Curry. Dalam surat itu, dia mengungkapkan kekecewaannya kepada Royal Society yang terus diam dan seperti tidak melakukan apa-apa terkait keanggotaan kehormatan (fellowship) yang diberikan kepada Musk pada 2018.

Baca Juga

"Royal Society telah diberi tahu tentang kekhawatiran para anggota lebih dari enam bulan lalu soal bagaimana perilaku Musk bertentangan dengan Kode Etik," tulis Curry.

Dia menyebut Musk telah mempromosikan "teori konspirasi tak berdasar" dan "tuduhan jahat" terhadap Anthony Fauci, yang telah disampaikan Prof Dorothy Bishop dalam pernyataan pengunduran dirinya sebagai anggota Royal Society. Curry berpendapat posisi Musk dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat situasi bertambah buruk dan pemerintah baru itu berupaya "melemahkan riset ilmiah di AS".

Tidak adanya reaksi terhadap tindakan Musk mencerminkan kurangnya "keberanian moral," tulis Curry dalam surat itu.

Dia mendesak Royal Society untuk membuktikan bahwa mereka punya keberanian dan kemampuan untuk membela komunitas ilmiah dan nilai-nilai yang selama ini mereka anut. Pertemuan Royal Society akan digelar pada 3 Maret, menurut harian Inggris Guardian. Para peserta akan membahas prinsip-prinsip terkait pernyataan publik dan perilaku anggota.

Pada Agustus 2024, beberapa akademisi mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap pernyataan Musk soal kerusuhan di Inggris. Mereka meminta agar orang terkaya di dunia itu dicabut keanggotaannya.

Tiga bulan kemudian, ilmuwan terkemuka dari Universitas Oxford Dorothy Bishop mundur dari Royal Society sebagai penolakan terhadap keanggotaan Musk. Pada Januari, Musk menyerukan masyarakat Inggris untuk memilih partai Reform UK dan menyebut partai sayap kanan itu "satu-satunya harapan" bagi mereka.

Dia juga menyebut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer "jahat" dan memintanya mundur karena pemerintah Inggris disebutnya telah menutupi kasus-kasus pemerkosaan oleh geng kriminal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement