Rabu 24 Mar 2021 15:21 WIB

Kementerian BUMN Ungkap Target Holding Pertahanan pada 2024

Kementerian BUMN menargetkan holding pertahanan masuk top 50 defence global company

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Seorang anggota tim penembak memasang senapan mesin berat di dek Kapal Negara (KN) Pulau Marore-322, di Perairan Pulau Gangga, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, (ilustrasi).  Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan holding industri pertahanan atau Indonesia Defence Club (IDC) dapat masuk dalam top 50 defence global company atau 50 perusahaan teratas dunia di bidang pertahanan pada 2024.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Seorang anggota tim penembak memasang senapan mesin berat di dek Kapal Negara (KN) Pulau Marore-322, di Perairan Pulau Gangga, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, (ilustrasi). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan holding industri pertahanan atau Indonesia Defence Club (IDC) dapat masuk dalam top 50 defence global company atau 50 perusahaan teratas dunia di bidang pertahanan pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan holding industri pertahanan atau Indonesia Defence Club (IDC) dapat masuk dalam top 50 defence global company atau 50 perusahaan teratas dunia di bidang pertahanan pada 2024. Hal itu disampaikan Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury saat Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Grha Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/3).

"Target ini akan tercapai melalui peningkatan kapabilitas serta peningkatan revenue dan income melalui strategi bisnis, teknologi, dan keuangan yang terencana dengan lima prioritas Kementerian BUMN," ujar Pahala dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/3).

Baca Juga

Pahala menyampaikan klaster BUMN industri pertahanan tengah berproses menjadi holding dengan brand Defence Industry Indonesia atau Defend ID yang dipimpin PT Len Industri (Persero) ditunjuk sebagai leader dengan anggota PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Pal Indonesia (Persero).  

"Memiliki visi menjadi industri pertahanan nasional yang maju, kuat, mandiri, berdaya saing dan terkemuka di regional Asia, holding BUMN pertahanan ini ditargetkan rampung pada tahun ini," kata Pahala.

Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Muhammad Herindra menyambut positif pelaksanaan FGD ini untuk menginventarisir aspirasi pemangku kepentingan industri pertahanan. Kata Herindra, pemerintah telah mempersiapkan landasan hukum yang mencakup industri pertahanan, pembinaan industri pertahanan, pengadaan alat pertahanan dan keamanan di lingkungan Kemhan dan TNI serta UU Cipta Kerja.

"Semuanya harus saling bersinergi antarpemangku kepentingan pertahanan dan BUMN industri pertahanan diharapkan menjadi lokomotif kemandirian industri pertahanan," ungkap Herindra.

Ketua Organizing Committee BUMN industri pertahanan yang juga Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, keterlibatan para pemangku kepentingan merupakan bentuk penyelarasan antara kebutuhan alpalhankam dengan kemampuan industri pertahanan guna mencapai Minimum Essential Force (MEF) pada 2024 seperti diamanahkan Rencana Pembangunan Jangan Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Bobby menyampaikan FGD juga membahas tentang riset, inovasi, dan pengembangan teknologi yang merupakan pilar penting dalam mempertahankan keamanan nasional. "Riset dan inovasi juga tidak terbatas pada pengembangan alpalhankam saja, namun termasuk di dalamnya strategi perang, serta pengumpulan informasi," kata Bobby.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement