REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti program Kampus Mengajar angkatan I pada 2021. Program tersebut merupakan bagian dari UMM untuk melakukan pengabdian ke masyarakat.
Sebanyak 39 mahasiswa Fakultas Psikologi UMM terpilih setelah melalui seleksi tingkat nasional di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Ditjen Dikti). Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi UMM yang lolos seleksi menjadi yang terbanyak dibandingkan fakultas lain di UMM.
Ketua Program Studi Psikologi UMM, Susanti Prasetyaningrum, mengatakan, program Kampus Mengajar memberi mahasiswa kesempatan belajar dan mengembangkan diri dengan berkolaborasi bersama guru. Tidak hanya proses pembelajaran, sambung dia, tapi juga mengembangkan teknologi belajar dan administrasi sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Hasil dari kegiatan tersebut akan dikonversikan menjadi penilaian pada mata kuliah di program studi masing-masing sejumlah 12 satuan kredit semester (SKS)," kata Susanti di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (25/3).
Susanti mengaku bersyukur atas pengumuman sejumlah mahasiswa Fakultas Psikologi UMM yang lolos Kampus Mengajar. Program itu juga menjadi salah satu agenda di dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Menurut Susanti, capaian itu tidak lepas dari proses seleksi dan pembekalan yang dilakukan oleh program studi terhadap mahasiswa. Secara teknis, sambung dia, program studi juga harus menyeleksi mata kuliah semester genap (IV) yang diambil mahasiswa. Seleksi mata kuliah yang dikonversikan tidak hanya dilihat dari bobot SKS, melainkan juga kesesuaian dengan program yang terkait.
Mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar dikirim ke berbagai penjuru negeri. Salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi UMM yang terpilih adalah Firdausi Muhammad Akhmad. Dia ditempatkan di SDN Kurungan Bassi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Firdaus menyadari tanggung jawab dan tantangan mengikuti program itu cukup berat. Hal itu mengingat, Mamuju diguncang bencana gempa pada Januari 2021. Meski begitu, dia mengaku mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
"Saya tetap harus melaksanakannya dengan baik. Saya ingin kembali mengabdi ke tanah kelahiran saya, berbuat banyak dan melihat para penerus tanah Mamuju ini lebih baik," ucapnya.