REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pekerjaan revitalisasi jalur pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta kembali dilanjutkan pada tahun ini. Alokasi anggaran untuk revitalisasi capai Rp9,9 miliar dari dana keistimewaan, termasuk untuk menyempurnakan pedestrian di sisi selatan yang sudah terlebih dulu direvitalisasi pada 2020.
"Tahun ini, pekerjaan revitalisasi untuk jalur pedestrian di Jalan KH Ahmad Dahlan sudah harus selesai. Konsep revitalisasinya adalah menguatkan sumbu filosofis," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Jumat (26/3).
Menurut dia, lelang untuk paket pekerjaan revitalisasi pedestrian tersebut akan segera dimasukkan ke Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kota Yogyakarta pada pertengahan April. Proses lelang dan penentuan pemenang sudah dapat diselesaikan pada pertengahan atau akhir Mei.
Pekerjaan fisik kemudian dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni, tergantung dari penyelesaian proses lelang. Seperti pekerjaan revitalisasi untuk jalur pedestrian di sisi selatan, maka pekerjaan revitalisasi jalur pedestrian di sisi utara Jalan KH Ahmad Dahlan juga akan dilakukan ducting untuk kabel fiber optic dan perbaikan saluran air hujan serta saluran limbah.
"Kami juga akan melakukan normalisasi di simpang tiga PKU Muhammadiyah sehingga kendaraan bisa bermanuver dengan lebih nyaman," katanya.
Namun demikian, Hari mengatakan, revitalisasi jalur pejalan kaki di Jalan KH Ahmad Dahlan tidak akan menyematkan banyak street furniture termasuk bangku taman seperti yang dilakukan saat revitalisasi trotoar di ruas jalan lain.
"Pedestrian di Jalan KH Ahmad Dahlan tidak terlalu lebar sehingga jika dilengkapi dengan banyak kursi maka akan mengganggu fungsinya. Tetapi kami pastikan bahwa jalur pedestrian tersebut tetap ramah disabilitas," katanya.
Revitalisasi jalur pedestrian di Jalan KH Ahmad Dahlan juga diharapkan dapat mendukung perkembangan pariwisata di Kota Yogyakarta karena pedestrian tersebut akan menghubungkan kawasan Titik Nol Kilometer dengan Tempat Khusus Parkir (TKP) Ngabean. "Wisatawan bisa berjalan dengan nyaman dari TKP Ngabean ke kawasan Titik Nol Kilometer," katanya.