Senin 29 Mar 2021 13:42 WIB

Kuliner UMKM di Kesawan Perlu Dicontoh Daerah Lain

Wisatawan bisa menikmati kota warisan kuno penuh artistik di kawasan Kesawan.

Warga melintas di depan mural di kawasan Kota Tua Kelurahan Kesawan, Medan, Sumatera Utara. Kawasan itu memiliki sejumlah mural di tembok bagian belakang bangunan yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berfoto
Foto: Irsan Mulyadi/ANTARA
Warga melintas di depan mural di kawasan Kota Tua Kelurahan Kesawan, Medan, Sumatera Utara. Kawasan itu memiliki sejumlah mural di tembok bagian belakang bangunan yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berfoto

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- DPRD Kota Medan menyatakan wisata kuliner yang dihadirkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan kota tua menjadi "The Kitchen of Asia" perlu dicontoh daerah lainnya di Indonesia.

"Dijadikannya kota tua sebagai sentra kuliner dan produk UMKM menjadi bukti, wali kota peduli pengembangan Kota Medan sebagai tujuan wisata," kata Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga.

Program prioritas Pemkot Medan tersebut, lanjutnya, diyakini bisa menimbulkan dampak positif bagi meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) seiring dengan bergeraknya perekonomian masyarakat.

Di sisi lain, katanya, wisatawan bisa menikmati kota warisan kuno penuh artistik, khususnya kawasan pecinan dan perkembangan Kota Medan yang otomatis meningkatkan kunjungan sektor pariwisata.

"Ini konsep pembangunan di Kota Medan yang cukup luas, dan pembangunan tidak harus terpusat di satu wilayah saja. Dengan begitu pemerataan pembangunan tersistematis. Tidak tumpah di inti kota, tetapi terurai di sejumlah kawasan," kata Ihwan.

Pihaknya berharap konsep pemerataan pembangunan yang sedang dikemas dewasa ini bisa menjadi tolak ukur bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Medan.

"OPD perlu menelurkan program sesuai visi dan misi Wali Kota dalam percepatan pembangunan Kota Medan, yang merupakan kota ketiga terbesar setelah Jakarta dan Surabaya ini," tutur Ketua Partai Gerindra Kota Medan ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement