Selasa 30 Mar 2021 12:15 WIB

Jepang akan Terbitkan Sertifikat Digital Vaksinasi Covid-19

Sertifikat digital diberikan untuk memenuhi standar internasional.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Sertifikat digital diberikan untuk memenuhi standar internasional.
Foto: Flickr
Sertifikat digital diberikan untuk memenuhi standar internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang akan segera menerbitkan sertifikat vaksin Covid-19 digital bagi orang-orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19. Sertifikat ini diterbitkan dengan mengikuti standar internasional.

Salah satu kelebihan sertifikat vaksin Covid-19 digital ini adalah dapat diakses melalui aplikasi mobile. Dengan begitu, warga Jepang bisa menunjukkan bukti vaksinasi mereka kapan saja dan di mana saja, termasuk saat sedang berada di luar negeri.

Baca Juga

Tak hanya itu, aplikasi ini juga akan tersedia untuk warga negara asing yang saat ini sedang berada di Jepang. Ini berlaku baik untuk warga negara asing yang menetap di Jepang maupun yang kana kembali ke negara asal mereka.

Informasi vaksinasi yang tersedia dalam platform digital ini juga akan dihubungkan dengan sebuah sistem baru. Sistem baru ini berfungsi untuk memantau kemajuan prgram vaksinasi Covid-19 di Jepang.

Selain Jepang, beberapa negara lain seperti Cina dan Uni Eropa telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan paspor vaksin. Penggunaan paspor vaksin ini menjadi salah satu upaya untuk dibukanya kembali perjalanan internasional.

Baca juga : Diplomat China Ejek Trudeau 'Anjing Pengikut' Setia AS

Sekitar dua pekan lalu, Uni Eropa telah mengumumkan rencana mereka untuk merilis sertifikat vaksin pada Juni mendatang. Sertifikat bernama Digital Green Certificate ini akan memuat kode QR dengan signature digital untuk mencegah terjadinya pemalsuan sertifikat, seperti dilansir ZDNet, Selasa (30/3). Tiap sertifikat digital akan memiliki signature digital yang khas dan berbeda.

Sedangkan di Cina, peluncuran paspor vaksin akan dimulai Maret ini. Aplikasi yang digunakan di Cina juga memanfaatkan kode QR untuk verifikasi.

Beberapa organisasi maskapai penerbangan juga sedang melakukan uji coba aplikasi perjalanan kesehatan digital. Aplikasi ini akan memungkinkan traveller untuk membuat dompet kesehatan digital yang terhubung dengan e-passport mereka. Beberapa organisasi maskapai penerbangan yang sedang melakukan uji coba aplikasi perjalanan kesehatan digital adalah Air New Zealand dan International Air Transport Association.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement