Selasa 30 Mar 2021 21:19 WIB

Narapidana Terorisme di Lapas Metro Ikrar Setia ke NKRI

Narapidana terorisme meninggalkan baiat yang selama dia yakini

Narapidana terorisme meninggalkan baiat yang selama dia yakini. Penjara/ilustrasi
Foto: pixabay
Narapidana terorisme meninggalkan baiat yang selama dia yakini. Penjara/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, METRO— Seorang narapidana terorisme, MI (23) alias Abu Usamah yang menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatn (Lapas) Kelas IIA Kota Metro menyatakan ikrar setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Beberapa hari yang lalu yang bersangkutan menyatakan ingin berikrar kepada Pancasila dan NKRI serta ingin meninggalkan baiat yang selama ini dia yakini. Dan hari ini sudah terlaksana," kata Kepala Lapas Kelas IIA Kota Metro, Muchammad Mulyana, di Metro, Lampung, Selasa (30/3).

Baca Juga

Mulyana mengatakan, MI berikrar untuk setia kepada Pancasila dan NKRI atas kemauan dan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun."Ini murni keinginan dari yang bersangkutan tidak ada paksaan dari petugas atau dari pihak manapun," ucap-nya menegaskan.

Mulyana menjelaskan, MI merupakan napiter asal Kabupaten Aceh Besar yang tertangkap di Thailand ketika hendak pergi ke Suriah dan dideportasi kembali ke Indonesia.

Dia menambahkan, MI masuk ke Lapas Kelas IIA Metro pada akhir tahun 2020 pindahan dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat."Yang bersangkutan menjalani masa hukuman empat tahun," ujarnya.  

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement