REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hadirnya peristiwa Isra Miraj yang menandakan kewajiban sholat lima waktu yang disampaikan Allah langsung kepada Rasulullah SAW, menjadi bukti pentingnya amalan ibadah tersebut bagi umat Islam. Namun demikian, sejarah mengenai sholat bukan berarti baru berawal saat peristiwa besar itu terjadi.
Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, sejarah sholat sudah terdeteksi ada bahkan sejak zaman Nabi Adam AS. Di dalam teks-teks Alquran, kata beliau, terdapat beberapa ayat yang menunjukkan perintah sholat di masa Nabi-Nabi terdahulu semisal Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Zakariya, Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad SAW.
“Hanya saja, sholat yang dimaksud pada masa terdahulu itu berbeda dengan sholat yang ada di zaman Rasulullah SAW. Tapi esensinya sama, yakni berdoa. Sholat itu kan bermakna doa,” kata KH Ahsin Sakho, sebagaimana dikutip dari dokumentari Harian Republika.
Salah satu contoh ayat Alquran yang mengabadikan kisah bahwa sholat telah ada sebelum masa Nabi Muhammad SAW, ada di dalam Surah Thaha ayat 132. Allah berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ “Wa’mur ahlaka bisshalaati washthabir alaiha laa nas-aluka rizqan narzuquka wal-aaqibatu littaqwa.”
Artinya: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Hal kedua, kata beliau, adalah tentang sholat di mana Nabi Muhammad SAW di Isra-Mirajkan. Perbedaan kental yang ada pada sholat di masa Nabi-Nabi terdahulu dengan perintah sholat kepada Nabi Muhammad adalah diserahkan secara langsung dari Allah SWT tanpa perantara. Yakni, perintah sholat kepada Rasulullah SAW begitu spesial sebab disampaikan Allah SWT secara langsung.
“Allah SWT mengundang langsung Nabi Muhammad untuk menghadap dan bertemu di Sidratul Muntaha. Ini merupakan pembicaraan yang sangat spiritual melebihi daripada pembicaraan apapun,” ungkap beliau.
Aspek ketiga yang perlu dicermati mengenai sejarah sholat, beliau menjelaskan, umat Islam perlu mengingat bahwa saking spesialnya ibadah sholat itu maka kelak amalan ibadah pertama kali yang ditanyakan Allah adalah tentang sholat. Manusia akan dimintai pertanggung jawabannya tentang ibadah sholat pertama kali.
Beliau menjabarkan bahwa ibadah sholat pun secara spiritual juga menjadi pembatas seseorang dengan kekafiran. Artinya apabila amalan ibadah sholatnya baik, maka dia senantiasa akan terlindungi dari jurang kekafiran dan kesesatan yang akan menjerumuskannya.