Jumat 02 Apr 2021 18:52 WIB

Erick Thohir Dapat Tantangan dari Menteri BUMN China

Tantangan tersebut soal target BUMN Indonesia masuk Top 500 Fortune Global Company.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menlu Retno Marsudi dan Mendag M Lutfi melakukan pembicaraan bilateral dengan pejabat dan pengusaha China di Wuyi, Fujian, China.
Foto: Caption
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menlu Retno Marsudi dan Mendag M Lutfi melakukan pembicaraan bilateral dengan pejabat dan pengusaha China di Wuyi, Fujian, China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan tantangan dari Menteri BUMN China soal target BUMN Indonesia bisa masuk ke Fortune Global 500. Erick pun merasa tertantang dan mentargetkan dalam tiga tahun mendatang empat BUMN akan masuk Top 500 Fortune Global Company.

Erick menjelaskan saat pembahasan peningkatan kerjasama dua kementerian, dirinya mendapatkan challange dari Menteri BUMN China. Menteri BUMN China bilang, kalau saat ini 48 BUMN China bisa masuk dalam 500 Top Fortune Global Company. Indonesia, kata dia baru dua.

Baca Juga

"Ada yang menggelitik buat saya, counterpart saya yang mentargetkan kalau China bisa 48 company bisa masuk ke top 500, kenapa indoensia cuman 2. Saya memang nggak bisa bilang target gimana gimana, tapi saya bilang tiga tahun kedepan bisa double," ujar Erick dari Wuyi, Fujian, Jumat (2/4).

Erick juga menjelaskan Menteri BUMN China memuji selama satu tahun terakhir ini tingkat profesionalisme dan good corporate governance di BUMN Indonesia. Erick menjelaskan dengan adanya capaian ini harapannya bisa meningkatkan kerja sama antara dua negara.

"Kedua, saya juga ketemu dengan BUMN sana mereka juga menyadari bahwa ada perubahan selama satu tahun terakhir yang dinamakan reformasi yang menyeluruh. Bahwa banyak BUMN yang melakukan GCG dan profesionalisme. Perubahan di BUMN bisa menjadi kerjasama yang baik antara dua kementerian dengan memperbaiki value chain yang belum maksimal," ujar Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement