REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur turut berkomentar terkait video viral puluhan pelajar SMA N 1 Ulakan Tapakis, yang menyerukan pembebasan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Suhatri menyebut, harusnya masyarakat dan pelajar lebih hati-hati bila ada hasutan dari pihak tertentu yang ingin menciptakan kegaduhan.
"Kita imbau seluruh lapisan masyarakat agar ciptakan situasi yang kondusif. Jangan mudah ambil tindakan yang dibisikkan orang-orang yang tidak kita kenal," kata Suhatri, Sabtu (3/4).
Video tersebut ramai di sosial media khususnya di Sumatra Barat pada Kamis (1/4). Seruan ini beredar di berbagai sosial media seperti twitter dan tiktok.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami para pemuda dan siswa siswi SMA Ulakan Tapakis meminta kepada rezim bebaskan imam besar kami Habib Rizieq Shihab. Takbir, Allahu Akbar, takbir Allahu Akbar, takbir Allahu Akbar. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata salah seorang pemuda yang diikuti semua pelajar yang ada di video yang terlihat dari twitter @mukiyo_nggombal, Kamis (1/4).
Berdasarkan pantauan Republika, video tersebut terlihat diambil di belakang Masjid Raya Ulakan. Tepatnya di depan Makam Syekh Burhanuddin Ulakan.
Suhatri menyebut, Pemkab Padang Pariaman masih menelusuri secara detail dari kronologis peristiwa tersebut. Untuk tindakan lebih lanjut, Suhatri menyerahkan, kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat yang menaungi institusi pendidikan setingkat SMA/SMK.
"Kita (Pemkab) tidak bisa bertindak banyak karena kewenangan ada di provinsi yakni Dinas Pendidikan Provinsi," ujar Suhatri.