REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Desa Cemagi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Bali, bersinergi dengan Milenial Bali, mencanangkan aksi Gerakan Merdeka Bebas Sampah Plastik. Desa itu memiliki program menukarkan satu kilogram sampah plastik yang dikumpulkan masyarakat Desa Cemagi dengan satu kilogram beras.
"Kami sangat mengapresiasi langkah positif Milenial Bali yang bersinergi dengan kaum muda Cemagi beserta masyarakat untuk ikut bersama dalam memerangi sampah plastik di lingkungannya melalui program tersebut," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangannya di Badung, Ahad (4/4).
Menurutnya, memerangi sampah plastik yang sering menjadi penyebab pencemaran lingkungan saat ini harus dilakukan secara bersama-sama. Dia mengatakan program ini harus diakukan terintegrasi dalam gerakan yang pasti dengan komitmen bersama.
"Walau sampah plastik dapat merusak lingkungan dan kesehatan, namun dengan pengelolaan yang baik dan bijak, sampah plastik itu juga bisa memberi nilai tambah kepada masyarakat jika pengelolaannya dilakukan secara baik dan terorganisir," katanya.
Menurutnya, investasi aksi dan sosial terhadap lingkungan tentu dapat memberikan nafas yang positif bagi kehidupan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. "Kami di Pemkab Badung sangat bangga dengan gerakan ini dan Desa Cemagi kami jadikan pergerakan awal dan barometer oleh kaum milenial Bali dalam memerangi sampah Plastik," ungkapnya.
Baca juga : Gubernur Papua Masuk PNG Secara Ilegal, Mendagri: Memalukan
Ketua Panitia aksi "Merdeka Bebas Sampah Plastik" Putu Hendra Sastrawan mengatakan selama ini bahwa Desa Cemagi sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dan baru bisa untuk pembuangan sampah saja. Nantinya, TPST itu diharapkan tidak hanya untuk pembuangan sampah saja, namun sampah juga dapat dikelola dan diolah dengan baik di TPSP Desa Cemagi.
"Untuk penukaran sampah plastik oleh masyarakat sementara kami lakukan setiap bulan. Ke depannya kami harapkan bisa satu minggu sekali. Dengan demikian Desa Cemagi bisa bebas dari sampah plastik," kata Putu Hendra Sastrawan.