Senin 05 Apr 2021 08:53 WIB

Rachmat Gobel Minta Pemerintah Tetapkan KLB di Bencana NTT

Wakil Ketua DPRl mengajak semua pihak untuk bersimpati dan membantu korban bencana

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengajak semua pihak untuk bersimpati dan membantu korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Dokumen Istimewa
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengajak semua pihak untuk bersimpati dan membantu korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, WAINGAPU -- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengajak semua pihak untuk bersimpati dan membantu korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Harus segera menetapkan status Keadaan Luar Biasa (KLB) karena sudah darurat," katanya di Waingapu, Sumba Timur, Senin (5/4).

Lebih dari sepekan ini sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur diguyur hujan terus menerus. Saat ini, Rachmat sedang mengadakan kunjungan kerja ke Sumba, sebuah pulau di sisi selatan NTT.

Baca Juga

Sebagian rombongan berangkat Sabtu (3/4), melalui Bandara El Tari, Kupang. Namun tak bisa mendarat karena hujan lebat. Lalu pesawat kembali ke Makassar.

Selanjutnya dicoba sekali lagi dan tetap tak bisa mendarat. Akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan terbang via Bali dan langsung ke Sumba. Sehingga tak melalui Kupang.

Gobel sendiri berangkat dari Jakarta pada Ahad via Bali dan langsung ke Waingapu. Di Sumba juga terjadi hujan terus menerus. Sungai Kambaniru, sungai terbesar di Sumba Timur pun meluap. Bendungan jebol dan satu jembatan terputus. Bandara Waingapu juga sempat terendam. Beruntung Minggu kemarin pesawat Wings Air yang ditumpanginya sudah mendarat lebih dulu. Jalan yang dilewatinya pun kemudian terputus.

Hampir seluruh NTT dilanda banjir. Namun yang paling parah adalah di Flores Timur dan Lembata. Di dua kabupaten ini terkena longsor dan banjir bandang akibat hujan terus menerus. Puluhan korban meninggal dunia.

Karena itu Gobel meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan penetapan status kejadian luar biasa (KLB). Saat ini penduduk membutuhkan bantuan segera seperti tempat tinggal, pakaian, dan makanan. "Mereka butuh bantuan segera," katanya.

Gobel dan Pemprov NTT akan berkoordinasi untuk menyumbang bantuan seperti membuka dapur umum, selimut, dan sejumlah kebutuhan logistik lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement