Senin 05 Apr 2021 17:54 WIB

Baru 20 Persen Guru Jatim Divaksinasi Covid-19

Pemprov Jatim menargetkan seluruh guru divaksinasi sebelum tahun ajaran baru

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru, di puskesmas Kota Sidoarjo,, Jawa Timur. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, baru 20 persen guru di wilayah setempat yang divaksin Covid-19, sebagai persiapan pembelajaran tatap muka.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru, di puskesmas Kota Sidoarjo,, Jawa Timur. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, baru 20 persen guru di wilayah setempat yang divaksin Covid-19, sebagai persiapan pembelajaran tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, baru 20 persen guru di wilayah setempat yang divaksin Covid-19, sebagai persiapan pembelajaran tatap muka. Namun demikian, Emil menargetkan sebelum tahun ajaran baru, seluruh guru di Jatim bisa divaksin Covid-19. Termasuk tenaga penunjang pendidikan.

"Vaksinasi guru saat ini kurang lebih 20 persen itu data yang kami dapat. Tapi kami punya target antara mei sampai sebelum ajaran tahun baru ini guru, tenaga pendidik, tenaga penunjang kependidikan itu juga semuanya sudah divaksinasi," kata Emil di Surabaya, Senin (5/4).

Emil menegaskan, pihaknya yerus mendorong vaksinasi Covid-19 di wilayah setempat. Tidak aaja bagi guru, tetapi juga bagi pelayan publik, warga lanjut usia, dan masyarakat pada umumnya. Emil berharap pasokan vaksin ke Jatim bisa lancar, sehingga target-target yang ditetapkan bisa tercapai.

"Vaksinasi ini kita harap bisa kita dorong. Jawa timur secara data sebagaimana disampaikan ibu gubermur terlah mencapai vaksinasi tertinggi. Tapi kita berharap supaya supply vaksin ini juga continu, sehingga kita bisa terus menggenjot lansia, petugas publik dan juga tentunya di dalam itu adalah guru," ujar Emil.

Emil menegaskan, meskipun nantinya para guru dan tenaga penunjang pendidikan telah seluruhnya divaksin Covid-19, bukan berarti risiko penularan Covid-19 hilang. Namun, kata dia, setidaknya itu dapat mengurangi kerentanan penularan Covid-19, jika nantinya pembelajaran tatap muka benar-benar dijalankan.

"Kalau guru sudah divaksinasi bukan berarti risiko itu hilang. Tetapi kita bisa memitigasi, mengurangi kerentanan itu dan memberi perlindungan kepada tenaga pendidik," kata Emil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement