Selasa 06 Apr 2021 09:11 WIB

Masyarakat Jatim Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Saat ini Jawa Timur telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Banjir  (ilustrasi). Kepala Stasiun BMKG Juanda, Surabaya, I Wayan Mustika mengungkapkan adanya beberapa gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur.
Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA
Banjir (ilustrasi). Kepala Stasiun BMKG Juanda, Surabaya, I Wayan Mustika mengungkapkan adanya beberapa gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Stasiun BMKG Juanda, Surabaya, I Wayan Mustika mengungkapkan adanya beberapa gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur. Wayan mengatakan, saat ini Jawa Timur telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim, sehingga perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem.

"Seperti hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus," kata Wayan melalui siaran tertulisnya, Selasa (6/4).

Wayan juga mengingatkan aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia yang membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jawa Timur.

Selain itu, lanjut Wayan, saat ini aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jawa Timur. MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektivitas udara skala besar.

"Hal tersebut diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem," ujar Wayan.

Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut, Wayan mengingatnya perlunya mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Hujan lepat tersebut berpotensi terjadi untuk sepekan ke depan di beberapa wilayah Jawa Timur.

Seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang.

"Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur," kata Wayan. Wayan juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement