REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Meskipun di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Sukabumi tetap mendorong optimalisasi pajak kendaraan bermotor. Sebab penghasilan dari pajak ini mampu mendongkrak pembangunan di daerah.
Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat mengikuti sosialisasi optimalisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor melalui sinergitas kelembagaan wilayah di Aula bank bjb Sukabumi, Kamis (8/4). Dalam kegiatan yang digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat ini hadir pula Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dan Kepala Pusat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Sukabumi.
''Di tengah kondisi pandemi yang berdampak pada ekonomi, pemda ditargetkan tetap optimalkan pendapatan daerah dan ini pekerjaan berat luar biasa,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sebab meskipun dalam situasi pandemi saat ini, namun pembangunan terus dilaksanakan.
Di mana salah satu yang menggerakan pembangunan berasal dari pajak daerah. Wali kota menekankan, pembiayaan daerah bukan hanya dari pendapatan asli daerah (PAD), karena ada sumber lain yang dimaksimalkan.
Misalnya dari dana bagu hasil pajak daerah jadi begitu andalan seperti pajak kendaraan bermotor daerah mendapatkan 30 persen dan lain sebagainya. Dalam momen ini Fahmi menekankan masih banyaknya potensi pajak yang bisa dioptimalkan.
Di mana masih ada potensi Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) dan kendaraan tidak melakukan daftar ulang (KBMDU) yang dapat dimaksimalkan. Ke depan kata Fahmi, pemkot akan mendorong lahirnya aplikasi untuk kendaraan dinas khususnya dalam pembayaran pajak.
Selain itu camat dan lurah dapat berbagi tugas dalam mengoptimalkan pajak kendaraan di wilayah masing-masing. Upaya ini agar perolehan pajak kendaraan bermotor dapat sesuai dengan yang ditargetkan.