Senin 12 Apr 2021 16:00 WIB

Ini Strategi Tingkatkan Akses Pasar Komoditas Pangan Lokal

Pembukaan akses itu salah satunya dilakukan dengan membuka gerai-gerai fisik

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pedagang saat beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4). Kementerian Pertanian menyatakan telah menyiapkan tiga strategi utama agar komoditas pangan lokal dapat lebih eksis dan tidak tergerus oleh serbuan produk impor.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pedagang saat beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4). Kementerian Pertanian menyatakan telah menyiapkan tiga strategi utama agar komoditas pangan lokal dapat lebih eksis dan tidak tergerus oleh serbuan produk impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menyatakan telah menyiapkan tiga strategi utama agar komoditas pangan lokal dapat lebih eksis dan tidak tergerus oleh serbuan produk impor. Pasalnya, produksi pangan dalam negeri juga harus bisa dimanfaatkan oleh industri makanan dan minuman sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan, strategi pertama yang diupayakan Kementan yakni dengan meningkatkan produksi bahan baku. Sebab, hanya dengan peningkatan produksi, penetrasi pangan lokal dalam rantai pasok industri dalam negeri bisa terjadi.

"Kedua, adalah memperbaiki akses masyarakat terhadap pangan lokal kita. Masyarakat di sini tentu adalah industri pengolahannya," kata Agung dalam Forum Merdeka Barat, Senin (12/4).

Ia mengatakan, akses yang paling menjadi perhatian pemerintah yakni akses bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan minuman. Agung mencatat jumlah UMKM sektor itu saat ini mencapai sekitar 1,3 juta yang siap untuk naik kelas ke skala yang lebih luas.

"Kita harus buka pasar untuk mereka dan mempermudah UMKM mendapatkan itu produksi pangan kita," ujarnya.

Agung menambahkan, pembukaan akses itu salah satunya dilakukan dengan membuka gerai-gerai fisik yang khusus menyediakan produksi pangan langsung dari petani. Selain itu, Kementan dalam beberapa waktu terakhir terus melakukan penjajakan dengan platform e-commerce untuk membuat pasar pangan lokal secara daring.

Menurutnya, salah satu platform yang telah digandeng yakni Bukalapak, Tokopedia, serta Gojek.

"Lalu yang terakhir promosi. Ini ada yang sifatnya informal dan formal. Formal itu kita kerja sama dengan kementerian dalam negeri agar pemerintah daerah ikut dalam mengkampanyekan produksi pangan kita," ujarnya.

Adapun promosi secara informal di antaranya melalui berbagai kanal plafrom media sosial serta kampanye-kampanye kreatif yang menyasar generasi milenial. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement