REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mendahulukan warga negara asing yang beragama Islam untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 tahap kedua atas pertimbangan datangnya bulan suci Ramadhan. Beberapa WNA Muslim yang telah mengisi formulir berdasarkan edaran dari Kementerian Luar Negeri China (MFA) mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 tahap kedua di areal Museum Seni Chaoyang Park, Beijing, Senin (12/4) sore.
Sesuai jadwal, WNA yang telah mendapatkan vaksin tahap pertama pada 23 Maret 2021, maka akan mendapatkan vaksin tahap kedua pada 15 April 2021. Namun MFA memiliki kebijakan lain setelah menimbang beberapa WNA Muslim, khususnya yang berada di Beijing, mulai melaksanakan puasa Ramadhan pada Selasa (13/4), maka jadwal vaksin tahap kedua dimajukan menjadi hari Senin.
"Menimbang pertengahan April sudah memasuki Ramadhan dan demi melindungi kesehatan jurnalis serta efektivitas vaksin, maka jurnalis Muslim yang telah menerima suntikan tahap pertama bisa menerima suntikan tahap kedua di Museum Seni Chaoyang Park pada 12 April 2021 (Senin)," demikian edaran Beijing pada Selasa (6/4).
Vaksinasi untuk WNA tersebut bersifat mandiri dan dikenakan biaya sebesar 180 yuan atau sekitar Rp401.000. Biaya tersebut untuk dua dosis vaksin buatan Sinopharm yang dibayar melalui transfer ke rekening bank milik Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing.
"Untuk kalangan jurnalis yang terdaftar vaksin hari ini sebanyak 15 orang," kata seorang tenaga sukarelawan yang khusus membantu proses administrasi jurnalis Muslim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Asosiasi Muslim China (CIA) telah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021.