Rabu 14 Apr 2021 23:54 WIB

 Pemkot Bekasi Apresiasi Masjid Gelar Tarawih dengan Prokes

Wali Kota Bekasi menggelar tarawih keliling untuk melihat kesiapan prokes masjid

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengapresiasi pengurus masjid berikut segenap unsur terkait yang telah mematuhi anjuran pemerintah dengan menggelar shalat tarawih pada Ramadhan 1422 Hijriah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengapresiasi pengurus masjid berikut segenap unsur terkait yang telah mematuhi anjuran pemerintah dengan menggelar shalat tarawih pada Ramadhan 1422 Hijriah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi COVID-19 saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengapresiasi pengurus masjid berikut segenap unsur terkait yang telah mematuhi anjuran pemerintah dengan menggelar shalat tarawih pada Ramadhan 1422 Hijriah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi COVID-19 saat ini.

"Alhamdulillah tarawih keliling perdana kami di masjid ini masih bisa berjalan lancar meski dengan prokes ketat, tahun lalu saya masih ingat kita melakukan lock down sejak awal pandemi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai shalat tarawih di Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi, Rabu malam.

Kegiatan tarawih keliling perdana Pemerintah Kota Bekasi itu selain dihadiri Wali Kota Bekasi, juga Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Bekasi. Selanjutnya Pemkot Bekasi akan melanjutkannya di 12 kecamatan secara bergantian.

Wali Kota mengatakan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah dalam praktik ibadah di bulan Ramadhan, khususnya shalat tarawih ini sudah diterapkan dengan baik oleh pengurus Masjid Agung Al Barkah. Mulai dari penggunaan masker oleh seluruh jamaah shalat, pengaturan jarak shaf menjadi satu meter antarjamaah, ketersediaan sabun pencuci dan penyanitasi tangan, hingga petugas pengecek suhu tubuh setiap jamaah yang masuk.

Rahmat juga melihat segenap jamaah shalat membawa sajadah, mukena, serta perlengkapan shalat masing-masing sebab pengurus masjid sudah diinstruksikan untuk tidak menyediakan perlengkapan tersebut."Memang sudah diperintahkan untuk membawa masing-masing perlengkapan salat agar ikhtiar pencegahan potensi penyebaran COVID-19 bisa diterapkan secara maksimal," katanya.

Penerapan protokol ketat dengan baik ini, kata dia, membuktikan tingginya kepatuhan masyarakat terhadap peraturan yang telah ditetapkan pemerintah."Dengan mengedepankan protokol kesehatan 5M semoga kita semua tetap dalam keadaan sehat wal afiat hingga kelak wabah ini benar-benar tidak ada," katanya.

Dia mengimbau segenap masjid di wilayahnya juga mengikuti anjuran pemerintah dalam setiap melaksanakan ibadah di bulan Suci Ramadhan."Nanti tetap kami awasi penuh melalui kegiatan tarawih keliling ini. Kami akan pantau jamaah, kami minta untuk menggunakan masker, penyanitasi tangan, mau dicek suhunya sebelum masuk masjid, membawa alat ibadah sendiri, menjaga jarak, serta tidak berkerumun," katanya.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Agung Al Barkah Ismail Hasyim mengatakan momentum Ramadhan ini sebagai upaya memantapkan diri untuk mendekatkan diri dan berbenah diri sebab pada hakekatnya Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, bulan yang selalu dinanti umat Muslim dalam menggapai ridho-Nya."Dan semoga wabah pandemi ini segera berakhir, tentunya dengan pengawasan ketat pemerintah daerah guna menjamin warganya terbebas dari paparan COVID-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement