Jumat 16 Apr 2021 04:49 WIB

Muhammadiyah dan UGM Sepakat Tangani Covid-19 Bersama

Kedua pihak akan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan abdimas

Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (15/04) menandatangani nota kesepahaman bersama (MOU) dalam penanganan Covid-19 di Gedung Balairung, UGM. Hadir menandatangani nota tersebut, Ketua MCCC PP Muhammadiyah Drs. Agus Samsudin, M.M. dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna.
Foto: istimewa
Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (15/04) menandatangani nota kesepahaman bersama (MOU) dalam penanganan Covid-19 di Gedung Balairung, UGM. Hadir menandatangani nota tersebut, Ketua MCCC PP Muhammadiyah Drs. Agus Samsudin, M.M. dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (15/04) menandatangani nota kesepahaman bersama (MOU) dalam penanganan Covid-19 di Gedung Balairung, UGM. Hadir menandatangani nota tersebut, Ketua MCCC PP Muhammadiyah Drs. Agus Samsudin, M.M. dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna.

Dalam nota tersebut disepakati kedua belah pihak akan mengadakan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya dalam penanganan Covid-19 serta berlangsung selama 3 tahun. Secara teknis kerja sama ini diwujudkan dalam penggunaan GeNose C19 untuk deteksi Covid-19 di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah. 

Seperti diketahui UGM saat ini telah berhasil menciptakan alat deteksi Covid-19 yang diberi nama GeNose C19. Bahkan GeNose C19 sudah dipakai secara resmi oleh pemerintah untuk melakukan skrining terhadap para penumpang berbagai moda angkutan darat, laut dan udara. 

Agus Samsudin mengatakan kerja sama ini positif bagi MCCC. “Penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai bagian ikhtiar dari MCCC dalam deteksi Covid-19. Untuk tahap awal ini, GeNose tersedia sebanyak 10 unit yang dipakai oleh PWM Jawa Timur, Klinik Ruslam Cempaka Putih Jakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Selanjutnya, MCCC sudah ada komitmen 40 buah GeNose lagi dari UGM,” katanya. 

Sedangkan Paripurna dalam sambutannya mengatakan kemitraan ini dibangun karena Muhammadiyah memiliki jaringan yang luas baik amal usaha maupun warganya sehingga kebutuhan GeNose itu sangat penting. “Dengan kemitraan ini nanti ada prioritas bagi MCCC sebagai perwakilan dari Muhammadiyah terkait dengan pengadaan GeNose dan perlengkapan yang mendukungnya,” ujarnya.

Sementara itu, selain 10 unit GeNose tersebut di atas, salah satu Amal Usaha Muhammadiyah yaitu RS PKU Muhammadiyah Bantul sudah memakai GeNose C19 sebagai perangkat deteksi Covid-19. Alat tersebut digunakan untuk pelayanan pasien yang berobat di poliklinik RS PKU Muhammadiyah Bantul dan sejauh ini sudah dipakai untuk memeriksa kurang lebih 200 orang. 

Namun demikian, penggunaan GeNose C19 sebagai perangkat pendeteksi Covid-19 dan termasuk vaksinasi yang saat ini juga tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah, tidak boleh membuat masyarakat lengah untuk menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas (5M) tetap menjadi cara paling ampuh untuk mencegah dari terjangkit Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement