Jumat 16 Apr 2021 14:00 WIB

In Picture: Masuki Ramadhan, Stok Darah di PMI Kota Bandung Menipis

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Petugas melakukan pemisahan sel darah menggunakan mesin di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyatakan, saat ini stok darah sementara di tempat tersebut menipis dengan total 19 kantong darah jenis packedredcell (PRC) dan 16 kantong darah jenis trombocyt (TC) akibat meningkatnya permintaan dan menurunnya pendonor darah pada bulan Ramadhan dan pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petugas membawa kantong darah untuk diproses di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyatakan, saat ini stok darah sementara di tempat tersebut menipis dengan total 19 kantong darah jenis packedredcell (PRC) dan 16 kantong darah jenis trombocyt (TC) akibat meningkatnya permintaan dan menurunnya pendonor darah pada bulan Ramadhan dan pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petugas memeriksa kantong darah di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyatakan, saat ini stok darah sementara di tempat tersebut menipis dengan total 19 kantong darah jenis packedredcell (PRC) dan 16 kantong darah jenis trombocyt (TC) akibat meningkatnya permintaan dan menurunnya pendonor darah pada bulan Ramadhan dan pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas melakukan pemisahan sel darah menggunakan mesin di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyatakan, saat ini stok darah sementara di tempat tersebut menipis dengan total 19 kantong darah jenis packedredcell (PRC) dan 16 kantong darah jenis trombocyt (TC) akibat meningkatnya permintaan dan menurunnya pendonor darah pada bulan Ramadhan dan pandemi Covid-19.

sumber : Republika

Ikuti Whatsapp Channel Republika