Sabtu 17 Apr 2021 13:54 WIB

Warga Bandung Diajak Tetap Sumbang Darah saat Ramadhan  

PMI Kota Bandung kesulitan mengumpulkan stok darah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas Unit Transfusi Darah mengambil darah donor di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4/2021).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Unit Transfusi Darah mengambil darah donor di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Oded M Danial mengajak masyarakat tetap menyumbangkan darahnya saat bulan Ramadhan ini. Biasanya kegiatan donor darah ini cenderung menurun saat bulan puasa, ditambah lagi ada dampak pandemi Covid-19.

“Saya mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk meningkatkan kesadaran kepedulian donor darah,” ujar Oded, Jumat (16/4).

Baca Juga

Oded mengatakan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung sudah berupaya menjemput bola untuk menyambangi warga yang mau menyumbangkan darahnya. Menurut dia, warga juga dapat mendatangi kantor PMI Kota Bandung untuk menyumbangkan darah.

Saat bulan puasa ini, kata dia, warga bisa menyumbangkan darah pada malam hari. “Tidak mesti siang, malam juga bisa, habis (shalat) Tarawih,” ujar Oded.

photo
Petugas menunjukkan rak kantong darah yang kosong di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (16/4). 

 

Menurut Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung Uke Muktimanah, sebelum terjadi pandemi, PMI Kota Bandung bisa menyimpan sampai 5.000 labu darah. Setelah terjadi pandemi, kata dia, hal itu terbilang sulit dilakukan.

Uke mengatakan, saat ini PMI Kota Bandung tidak memiliki stok darah karena yang tersedia langsung didistribusikan. Karenanya, PMI Kota Bandung mengharapkan masyarakat lainnya tetap menyumbangkan darah saat Ramadhan ini.

Menurut Uke, setiap harinya permintaan darah ini mencapai sekitar 500 labu. “Sekarang 300 sampai 400 (labu) bisa terpenuhi. Kita bekerja 24 jam,” kata Uke.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement