Rabu 21 Apr 2021 19:36 WIB

Sambut Keppres, KOI Siap Dukung INABCOG  

Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden tentang INABCOG pada Rabu (21/4).

Sekjen KOI Ferry Kono
Foto: Dok Komite Olimpiade Indonesia
Sekjen KOI Ferry Kono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyambut gembira langkah Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Panitia Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade tahun 2032 atau Indonesia Bid Committee Olympic Games (INABCOG) 2031 pada Rabu (21/4). Penerbitan Keppres ini menjadi dasar hukum untuk meneruskan langkah dalam upaya pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

“Syukur Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden pembentukan panitia pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Keppres ini sangat dinantikan karena menjadi dasar hukum untuk bergerak maju. Keppres ini juga menunjukkan dukungan serius secara tertulis dari pemerintah, yang juga disyaratkan oleh Komite Olimpiade Internasional,” kata Sekretaris Jenderal Ferry J. Kono dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4).

Indonesia menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 saat Presiden Joko Widodo menutup perhelatan Asian Games 2018 secara resmi. Presiden mengungkapkan hal tersebut secara langsung di depan Presiden IOC Thomas Bach yang hadir dalam upacara penutupan Asian Games 2018.

KOI dan IOC melakukan pembicaraan tertutup sejak Desember 2020. Pada awal Februari lalu, KOI memberikan pemaparan proposal konsep penyelenggaraan di depan Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan, yang dipimpin oleh Kristin Kloster Aasen. Dalam pemaparan ini, Komite Olimpiade Indonesia mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN, yang juga IOC member, Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Kadin Roslan P. Roeslani.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan merekomendasi Indonesia untuk melanjutkan ke fase dialog berkelanjutan, yang merupakan tahap kedua dari norma baru yang dijalankan IOC dalam memilih tuan rumah Olimpiade.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement