Rabu 21 Apr 2021 19:38 WIB

Tesla Bantah Gunakan Autopilot dalam Kecelakaan di Texas

Kecelakaan itu merupakan musibah ke-28 yang melibatkan Tesla

CEO Tesla Elon Musk
Foto: AP Photo/John Raoux
CEO Tesla Elon Musk

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Polisi Texas akhirnya melakukan penggeledahan di kantor Tesla Inc untuk mengamankan data dari kecelakaan kendaraan yang fatal. CEO Tesla Elon Musk dalam sebuah pernyataannya menyebutkan hasil pemeriksaan menunjukkan sistem bantuan pengemudi Autopilot mobil tidak digunakan saat musibah terjadi.

Polisi lokal Texas Mark Herman mengatakan bukti termasuk pernyataan saksi menunjukkan tidak ada seorang pun di kursi pengemudi Model S ketika menabrak pohon. Insiden itu menewaskan dua orang pada Sabtu (17/4) akhir pekan lalu. Herman menanggapi tweet Musk yang mengatakan log data yang diambil perusahaan sejauh ini mengesampingkan penggunaan sistem autopilot.

Kecelakaan itu merupakan musibah Telsa ke-28 yang akan diselidiki Badan Keselamatan Transportasi Jalan Raya atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS. Kecelakaan itu juga sedang diselidiki Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).

Dalam kecelakaan hari Sabtu, Tesla Model S 2019 sedang melaju dengan kecepatan tinggi di dekat Houston ketika gagal melewati tikungan dan keluar dari jalan raya hingga menabrak pohon dan terbakar. Pihak berwenang menemukan mayat dua pria di dalam mobil, satu di kursi penumpang depan dan pemilik mobil di kursi belakang. 

"Kami mendapat keterangan saksi dari orang-orang yang mengatakan mereka pergi untuk test drive kendaraan tanpa sopir dan untuk menunjukkan kepada teman bagaimana mobil bisa mengemudi sendiri," ujar Herman.

Sementara itu, Co-founder dan CEO Tesla Elon Musk menanggapi pernyataan pihak berwenang yang dalam akun Twitternya bahwa log data menunjukkan sistem autopilot tidak diaktifkan di dalam mobil. Mobil itu juga tidak memiliki kemampuan mengemudi sendiri penuh, atau FSD, fitur tambahan seharga  10.000 dolar AS yang memungkinkan kendaraan untuk parkir sendiri dan secara otomatis mengubah jalur di jalan raya. 

Menurut situs resminya, Tesla mengatakan kemampuan autopilot dan FSD yang ada tidak membuat kendaraannya sepenuhnya otonom. Tesla menyarankan pengemudi untuk tetap memegang kemudi setiap saat.

Tahun 2018 seorang pengemudi berusia 38 tahun tewas di Mountain View, California setelah kendaraannya, Tesla model X yang melaju pada posisi autopilot menabrak beton pemisah jalan yang membuatnya terbakar. Tahun 2016 seorang pengemudi berusia 40 tahun juga tewas di Florida setelah perangkat autopilot  Tesla model S dihidupkan. Pengemudi gagal menghentikan kendaraannya sehingga menabrak traktor. 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement