Sabtu 24 Apr 2021 18:20 WIB

Dato Sri Tahir: Ayah Saya Tukang Becak

Pendiri Mayapada Dato Sri Tahir dikenal memiliki prinsip-prinsip hidup yang hebat

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Dato Sri Tahir: Ayah Saya Tukang Becak dan Setoran Becak Itu yang Menghidupi Saya (Foto: YouTube/Hermanto Tanoko)
Dato Sri Tahir: Ayah Saya Tukang Becak dan Setoran Becak Itu yang Menghidupi Saya (Foto: YouTube/Hermanto Tanoko)

Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Prof. Dr. Tahir, MBA dikenal memiliki prinsip-prinsip hidup yang hebat. Tahir tak pernah percaya budaya barat yang menggaungkan 'Be Yourself' yang idealis hanya ingin bekerja sesuai hobi. Semua itu diungkap dalam video YouTube bertajuk "CARA DATO' SRI TAHIR MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP".

Padahal, bagi Tahir, bekerja itu harus berdasarkan tanggung jawab. Meski tidak suka, tetapi karena tanggung jawab harus diselesaikan. Tahir mencontohkan bagaimana tukang ojek yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus mencari nafkah untuk anak dan istrinya agar dapurnya 'ngebul' lagi.

Jika ada yang menganggap ucapan Tahir mudah karena ia orang kaya, padahal dahulu Tahir adalah anak dari seorang tukang becak.

Baca Juga: Dato Sri Tahir Jadi Konglomerat Pertama Indonesia yang Tanda Tangani Giving Pledge Bill Gates

"Setoran becak ayah saya yang menghidupi saya. Jadi saya tahu bahwa hidup adalah perjuangan," tandasnya.

Untuk berada di level tinggi kehidupan, Tahir selalu mengibaratkan hidupnya seperti mendaki gunung. Ia percaya tidak ada gunung yang tidak bisa ia daki. Namun, untuk mendaki sebuah gunung harus dengan persiapan yang sangat matang. Jika sudah mencapai suatu puncak gunung, Tahir akan mencari gunung yang lebih tinggi lagi sampai Tuhan berkata waktunya 'pulang'.

Tahir sendiri pernah merasakan kegagalan. Namun, ia meyakini bahwa tidak ada yang ia miliki di dunia ini. Semua adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita untuk mengelola dengan sistem.

Banyak orang merasa bahwa harta yang mereka punyai saat ini adalah milik mereka. Padahal, itu semua adalah milik Tuhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement