REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada Januari 2021, Chelsea membuat keputusan penting. Manajemen the Blues memecat Frank Lampard.
Sebagai gantinya, kubu London Biru mengontrak Thomas Tuchel. Kebetulan Tuchel sedang menganggur saat itu.
Kepergian Lampard memantik beragam reaksi. Intinya sederet penggawa Chelsea mengucapkan terima kasih.
Nyaris tak ada yang bersuara miring tentang arsitek tim yang juga legenda hidup the Blues itu. Namun belakangan, Jorginho menunjukkan reaksi berbeda.
Sang gelandang merasa tak ada masalah dengan eks mentornya. Ia hanya memjelaskan pandangannya.
Menurut Jorginho, Lampard perlu mendapatkan banyak pengalaman di dunia manajerial terlebih dahulu. Setelahnya, baru bisa membesut tim seperti Chelsea.
"Dia datang ke klub di mana dia adalah seorang legenda, tanpa memiliki pengalaman di klub lain. Saya pikir dia terlalu cepat, melewati beberapa langkah. Jujur saja, dia belum siap untuk tugas di level ini," kata pesepak bola bernama lengkap Jorge Luiz Frello Filho, dikutip dari express.co.uk, Sabtu (24/4).
Lampard memulai karier kepelatihan bersama Derby County. Tepatnya dari 2018 hingga 2019.
Pada Juli 2019, mantan gelandang tim nasional Inggris ini menggantikan Maurizio Sarri di the Blues. Sarri menerima pinangan Juventus.
Musim perdana Lampard berjalan mulus. Lantaran klubnya terkena larangan untuk aktif di bursa transfer, sang arsitek tim memakai beberapa bintang akademi.
Nama-nama seperti Mason Mount, Reece James, Tammy Abraham, hingga Fikayo Tomori muncul ke permukaan. Sosok terakhir sedang menjalani masa peminjaman di AC Milan.
Luar biasa ketika Lampard meloloskan Chelsea ke Liga Champions musim 2020/2021. Setelahnya larangan untuk the Blues dicabut.
Pihak klub memberinya dana segar. Lampard menghabiskan nyaris 250 juta poundsterling untuk mendapatkan sederet bintang Eropa, di antaranya Kai Havertz, Ben Chilwell, serta Hakim Ziyech.
Tekanan terhadap Lampard pun tak seperti di musim sebelumnya. Ia diminta membuat Chelsea bersaing dengan Liverpool dan Manchester City.
Berjalannya waktu Lampard keteteran. Timnya bahkan sempat tertahan di papan tengah klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Manajemen bergerak cepat untuk menghubungi Tuchel. Kini Jorginho dan rekan-rekan berpeluang mengakhiri musim di zona big four.