Rabu 28 Apr 2021 15:36 WIB

Dua Pekan Ramadhan, Polisi Amankan Delapan Pemuda Tawuran

15 pucuk senjata tajam, sembilan celurit, empat sarung dan satu stik golf diamankan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah tersangka bersama barang bukti senjata tajam diperlihatkan kepada media saat rilis kasus tawuran pelajar di Mapolresta Bogor Kota, Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah tersangka bersama barang bukti senjata tajam diperlihatkan kepada media saat rilis kasus tawuran pelajar di Mapolresta Bogor Kota, Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Selama dua pekan dalam bulan Ramadhan, jajaran kepolisian Polresta Bogor Kota telah menjalankan operasi Kurma Raya. Dalam operasi tersebut, polisi masih banyak menemukan aksi tawuran pada malam hari.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, Tim Kujang yang melakukan operasi berhasil menangkap delapan pemuda pelaku tawuran. Dimana, kebanyakan aksi tawuran tersebut terjadi pada malam hari menjelang sahur.

"Lima orang di antaranya merupakan anak-anak dibawah umur dan ini menjadi perhatian serius bagi kami," kata Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo menyebutkan, polisi juga mengamankan berbagai barang bukti yang digunakan para pelaku saat tawuran. Di antaranya, 15 pucuk senjata tajam, sembilan bilah celurit, empat buah sarung yang telah dililit, serta satu buah stik golf.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota yang juga Ketua Tim Kujang, Kompol Dhoni Erwanto mengatakan, salah satu kejadian yang berhasil diamankan pihak kepolisian yakni pada Sabtu (24/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, polisi berhasil menangkap delapan orang tersangka yang menyebabkan tiga orang korban.

“Dari kejadian tersebut ada tiga orang korban. Satu orang luka ringan, dan dua orang luka berat sehingga harus dilakukan tindakan operasi,” ujar Dhoni.

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar tetap menjaga anak-anaknya supaya diawasi dan dipantau selama malam hari. Sebab, masih banyak ditemukan anggota masyarakat, pemuda yang nongkrong di sejumlah titik rawan.

"Kami minta kerjasama dari para orangtua untuk memantau dan mengawasi anak-anaknya, karena pada malam hari banyak yang beraktifitas dan berujung melakukan tindakan kriminal melawan hukum," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengucapkan terima kasih atas langkah yang dilakukan Polresta Bogor Kota yang juga dibantu aparat TNI, untuk menambah kepercayaan masyarakat kepada aparat berwenang.

Dedie mengatakan, dengan langkah langkah yang dilakukan ini, diharapkan masyarakat dapat terus menjalankan aktifitas dengan  tenang. Karena sudah mendapat penanganan dari aparat kepolisian dan TNI.

"Mudah mudahan kerjasama dapat terus dilakukan bukan hanya di bulan Ramadhan saja tetapi untuk seterusnya.nKami imbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan melawan hukum, karena banyak anak-anak muda yang terlibat tawuran. Ini menjadi perhatian kita bersama, terutama para orangtua yang harus intensif mengawasi anak-anaknya," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement