Senin 03 May 2021 00:20 WIB

Nigeria Larang Pendatang Asal India Terkait Covid-19

Nigeria juga melarang masuknya pendatang asal Brasil dan Turki.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Nigeria melarang pelancong yang datang dari India, Brasil, dan Turki  karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona (Foto: ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Nigeria melarang pelancong yang datang dari India, Brasil, dan Turki karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria melarang pelancong yang datang dari India, Brasil, dan Turki  karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona yang merajalela di negara-negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh komite kepresidenan pada Ahad (2/5), dilansir dari reuters.

"Pemegang paspor non-Nigeria dan non-penduduk yang mengunjungi Brasil, India atau Turki dalam 14 hari sebelum perjalanan ke Nigeria, akan ditolak masuk ke Nigeria," ujar Ketua Komite Pengarah Presiden untuk Covid-19 Boss Mustapha.

Baca Juga

Larangan itu akan berlaku mulai 4 Mei. Nigeria mengumumkan 43 kasus virus korona baru yang dikonfirmasi pada Sabtu (1/5). Dengan demikian total kasus virua korona menjadi 165.153, dengan 2.063 kematian.

Diketahui, kasus virus korona di India mengalami lonjakan cukup drastis sehingga membuat sistem kesehatan mereka kewalahan. Rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium India babak belur, karena negara tersebut melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian selama lebih dari 10 hari berturut-turut. Selain itu, India mengalami krisis oksigen bagi pasien Covid-19.

Di Brasil, kasus virus korona baru turun dari puncaknya di akhir Maret, tetapi menurut standar historis jumlah kasus masih tetap tinggi. Total kematian di negara itu adalah yang kedua setelah Amerika Serikat.

Sementara Turki memberlakukan penguncian penuh secara nasional mulai 29 April hingga 17 Mei. Penguncian atau lockdown bertujuan untuk mengekang lonjakan infeksi dan kematian virus korona. Turki memiliki jumlah kasus tertinggi keempat di dunia dan yang terburuk pada basis per kapita di antara negara-negara besar lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement