Apa Saja Keistimewaan Lailatul Qadar?

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko

Ahad 02 May 2021 22:46 WIB

Sejumlah jamaah membaca Al-Quran saat malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadhan. Foto:

1

Rasulullah SAW bersabda, “Aku telah melihat malam tersebut (Lailatul Qadar), lalu aku dijadikan lupa terhadapnya. Maka dari itu, carilah oleh kalian malam tersebut pada sepuluh hari terakhir Ramadhan di setiap malam yang ganjil. Sungguh aku telah melihat diriku tengah bersujud di atas genangan air dan tanah liat.”

Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Kami diguyur hujan pada malam ke-21. Masjid pun bocor persis di tempat shalat Rasulullah. Lantas aku melihat kepada baginda yang telah selesai menegakkan shalat Subuh dan wajahnya berlumuran tanah liat serta air,” (Muttafaq ‘alaih).

“Berdasarkan hal itu, barang siapa menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan seluruhnya dengan shalat Tarawih kerana iman dan mengharapkan pahala, dipastikan ia akan mendapatkan Lailatul Qadar,” kata dia.

Di antara tanda-tanda terjadinya Lailatul Qadar adalah berdasarkan hadits berikut, Ubai bin Ka’ab pernah bersumpah bahawa hal itu (Lailatul Qadr) terjadi di malam ke-27. Ubai ditanya, “Berdasarkan apa engkau mengetahui hal itu?” Ubai menjawab, “Berdasarkan tanda yang telah diberitakan oleh Rasulullah kepada kami, bahawa matahari terbit ketika itu tanpa sinar yang menyilaukan,” (HR Muslim).

Rasulullah SAW bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam yang nyaman, tidak panas dan tidak dingin. Matahari terbit di pagi harinya dalam keadaan lemah sinarnya dan berwarna merah.” (HR Abu Dawud, ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan lainnya. Disahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ ashShaghi). n Meiliza Laveda

Terpopuler