REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Allah SWT mengabadikan tujuh doa pemuda ashabul kahfi. Doa ini diabadikan dalam surah Al-Khafi ayat 10.
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
rabbana atina min ladunka rahmatan wahayyiklana min amrina rasyada.
Tarjamah Tafsiriyah al-Kahfi ayat 10 adalah "Wahai Tuhan Kami, tetapkanlah hati kami dalam Islam dan berikanlah jalan keluar kepada kami dalam menyelesaikan urusan kami."
Pembimbing Haji dan Umrah Ustaz Rafiq Jauhary Lc mengatakan, jauh sebelum masa kenabian Muhammad shallallahu alaihi wasallam terdapat tujuh pemuda Islam yang berjuang mempertahankan keimanannya sampai harus bersembunyi ke sebuah gua Raqim. Para peniliti memiliki banyak perbedaan pendapat dalam menentukan di mana letak kejadian ini.
"Namun di antara pendapat yang masyhur peristiwa ini terjadi di daerah Rajib yang berada tujuh kilometer timur Kota Amman, Jordania," kata Ustaz Rafiq saat menyampaikan tausiyah daring tentang doa-doa dalam Alquran, Rabu (5/5).
Ustaz Rafiq mengatakan, sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi sebelum kenabian Isa alaihissalam, namun banyak juga yang berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi setelah masa Nabi Isa, tidak heran jika kisah ini tidak tertulis dalam Injil.
"Namun bukan itu hal yang penting dibicarakan, karena yang terpenting adalah bagaimana kita mengimani dan memetik hikmahnya," katanya.
Para pemuda ini kata Ustaz, merupakan ummat pilihan yang berani mempertaruhkan jiwa, raga, dan waktunya untuk mempertahankan Islam. Mereka pun bertawakkal, menyerahkan permasalahan yang dihadapinya sepenuhnya kepada Allah.
As-Sa'di dalam Taisirul Karimir Rahman menjelaskan bahwa makna dari doa (rabbana atina min ladunka rahmatan) adalah permohonan perlidungan dari keburukan dan juga karunia dalam kebaikan. Sementara doa (wahayyaiklana min amrina rasyada) adalah perbaikan dalam segala perkara dunia dan akhirat.