Rabu 05 May 2021 16:03 WIB

Perceraian Bill dan Melinda Gates Diyakini Mengganggu Kegiatan Amal

Bill Gates dan Melinda berjanji untuk melanjutkan kegiatan sosial bersama.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
PA Images/imago images
PA Images/imago images

Miliarder dermawan Bill dan Melinda Gates sepakat untuk bercerai setelah 27 tahun menikah. Keputusan tersebut meningkatkan kekhawatiran terkait masa depan salah satu organisasi amal terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

Pasangan dengan kekayaan lebih dari $ 130 miliar (Rp 1.875 triliun) telah menjadi salah satu dermawan paling baik hati selama beberapa dekade terakhir, mendonasikan lebih dari $ 36 miliar (Rp 519,2 triliun) kepada yayasan nirlaba Bill & Melinda Gates Foundation sejak diluncurkan pada tahun 2000.

Lebih dari 20 tahun kemudian, Bill & Melinda Gates Foundation menduduki peringkat teratas sebagai yayasan filantropi swasta terbesar di Amerika Serikat dan salah satu yayasan terbesar di dunia dengan dana abadi hampir $ 50 miliar (Rp 721 triliun).

Tahun lalu, yayasan Gates mengucurkan $ 1,75 miliar (Rp 25,2 triliun) untuk bantuan penanganan COVID-19.

Bill dan Melinda Gates berjanji untuk melanjutkan pekerjaan filantropis bersama, seraya mengatakan mereka "terus berbagi keyakinan dalam misi itu." Yayasan Gates mengatakan pasangan itu akan tetap menjabat sebagai ketua dan pengawas organisasi.

Namun, beberapa ahli mengatakan perceraian pasangan tersebut menimbulkan pertanyaan baru tentang kekayaan mereka, yang sebagian besar belum disumbangkan ke yayasan.

Pada tahun 2010, pasangan itu secara terbuka berkomitmen untuk memberikan sebagian besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal sebagai bagian dari The Giving Pledge, yang dibuat bersama dengan investor dan filantropis Warren Buffett.

"Perceraian pasangan paling penting dalam kegiatan filantropi menimbulkan berbagai pertanyaan tentang masa depan @gatesfoundation," kata ilmuwan politik Rob Reich di Twitter.

Dampak perceraian Gates

Anand Giridharadas, penulis buku "Winners Take All: The Elite Charade of Changing the World," mengatakan perceraian Gates dapat memiliki efek riak besar pada proyek kemanusiaan pasangan itu di seluruh dunia.

"Perceraian Gates berdampak lebih dari sekadar membalikkan kehidupan keluarga. Efek itu akan bercabang ke dalam dunia bisnis, pendidikan, kesehatan masyarakat, masyarakat sipil, filantropi, dan seterusnya," kata Giridharadas kepada Reuters.

"Bahkan dalam perceraian paling damai yang pernah saya lihat, pilihannya adalah membagi yayasan menjadi dua sehingga ada lebih banyak otonomi dan lebih sedikit campur tangan," kata Monica Mazzei, pengacara perceraian dan mitra di Sideman & Bancroft LLP di San Francisco.

Pembagian aset pribadi

Gates mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Tinggi King County di Seattle. Petisi perceraian mereka meminta pengadilan untuk mengesahkan perpisahan mereka dan membagi aset, serta kewajiban bersama sesuai kesepakatan.

Bloomberg melaporkan pemisahan harta Gates akan menjadi tantangan yang lebih besar dibanding kasus perceraian Jeff Bezos, yang sebagian besar terkonsentrasi di saham Amazon.

Saham Gates di Microsoft saat ini mencapai kurang dari 20% dari total asetnya. Selama bertahun-tahun, Bill dan Melinda telah mengalihkan sebagian besar sahamnya di Microsoft ke Bill & Melinda Gates Foundation.

Aset terbesar Gates adalah investasi Cascade, di mana dia memiliki minat dalam pengembangan real estat, energi, dan perhotelan, serta saham di lusinan perusahaan publik.

Undang-undang di negara bagian Washington, tempat pasangan itu tinggal, menganggap bahwa sebagian besar properti yang diperoleh selama perkawinan menjadi milik bersama-sama dan akan dibagi rata setelah resmi bercerai.

Dengan kontribusi dari kantor berita Reuters dan AFP.

(ha/as)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement