REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 41 sekolah Muhammadiyah di Surakarta akan melakukan sosialisasi murottal Nahawand khas perguruan Muhammadiyah. Sosialisasi ini akan dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PD Muhammadiyah Surakarta, Tridjono mengatakan sosialisasi itu bertujuan untuk membumikan murottal Alquran irama Nahawand khas perguruan Muhammadiyah. Hendaknya bapak ibu guru Muhammadiyah all out dalam mensosialisasikan dan menerapkan irama nahawand sebagai ciri khas muhammadiyah.
"Keberhasilan dalam membimbing siswa belajar membaca Alquran khususnya murottal nahawand akan menjadi nilai jual tersendiri bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah," kata Tridjono dalam rilis yang diterima Republika, pada Kamis (6/5).
Humas Pengembang Program Tahsin Tilawah (PTT) PD Muhammadiyah Surakarta, Jatmiko mengatakan sosialisasi murottal Alquran irama Nahawand merupakan bentuk semangat untuk terus menggali Alquran sebagai sumber utama ajaran Islam. Ia menjelaskan rekaman murottal Alquran irama Nahawand yang telah direkam melalui kerjasama dengan Perum PNRI Lokananta akan lebih memudahkan para siswa Muhammadiyah mempelajari irama Nahawand.
"MP3 hasil rekaman di Perum PNRI Cabang Solo yaitu Lokananta bisa di kirim dan bisa didengar, dipelajari, di manapun dan kapanpun dan bisa disebar melalui WhatsApp," katanya.