Kamis 06 May 2021 11:15 WIB

Irak Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Rahasia Saudi-Iran

Pejabat Irak mengungkapkan bahwa Arab Saudi dan Iran telah melakukan pembicaraan rahasia langsung sejak mereka memutuskan hubungan pada 2016 - Anadolu Agency

Red: Christiyaningsih
Pejabat Irak mengungkapkan bahwa Arab Saudi dan Iran telah melakukan pembicaraan rahasia langsung sejak mereka memutuskan hubungan pada 2016 - Anadolu Agency
Pejabat Irak mengungkapkan bahwa Arab Saudi dan Iran telah melakukan pembicaraan rahasia langsung sejak mereka memutuskan hubungan pada 2016 - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Presiden Irak Barham Salih pada Rabu mengungkapkan bahwa negaranya baru-baru ini menjadi tuan rumah lebih dari satu putaran untuk dialog antara Arab Saudi dan Iran.

Dalam wawancara online dengan lembaga think tank Beirut Institute, Presiden Salih mengatakan Irak menjadi tuan rumah lebih dari satu putaran dialog antara Arab Saudi dan Iran.

Baca Juga

Dia tidak memberikan rincian tentang tanggal atau isi pembicaraan pertemuan itu, sementara Riyadh dan Teheran belum mengomentari pernyataan tersebut.

"Iran adalah tetangga kami dan kami ingin mengintegrasikannya ke dalam forum regional, tetapi kami juga menginginkan kedaulatan kami. Kami tidak ingin Irak berubah menjadi arena konflik," kata presiden Irak.

Negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, kerap menuduh Iran memiliki "agenda Syiah" di kawasan itu dan mencampuri urusan internal negara-negara Arab, termasuk Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah, yang dibantah oleh Teheran.

Laporan media mengatakan sebelumnya Baghdad baru-baru ini menjadi tuan rumah pembicaraan rahasia antara Arab Saudi dan Iran, di bawah naungan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi.

Ini adalah pertama kalinya seorang pejabat mengungkapkan bahwa pembicaraan langsung digelar antara Arab Saudi dan Iran sejak mereka memutuskan hubungan pada 2016 setelah demonstran Iran menyerang Kedutaan Besar dan Konsulat Saudi di Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement