Kamis 06 May 2021 16:15 WIB

17 Kafe Esek-esek di Jakarta Utara Dibongkar Satpol PP

17 kafe itu kedapatan jadi tempat prostitusi selama bulan Ramadhan.

Rep: Febryan A / Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah personel Satpol PP membongkar bangunan liar yang jadi tempat prostitusi terselubung (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah personel Satpol PP membongkar bangunan liar yang jadi tempat prostitusi terselubung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Satpol PP Jakarta Utara membongkar 17 bangunan kafe di Gang Royal, Kampung Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (5/5) sore. Sebab, 17 kafe itu kedapatan jadi tempat prostitusi selama bulan Ramadhan. 

Kasi Operasi dan penindakan Satpol PP Jakarta Utara, Purnama, mengatakan, tindakan ini diambil setelah masuknya aduan masyarakat bahwa aktivitas prostitusi masih berlangsung saat bulan Suci Ramadhan di Gang Royal. Pihaknya lalu melakukan penyelidikan. 

Baca Juga

Temuan lapangan sesuai dengan aduan warga. Pihaknya pun memutuskan untuk membongkar bangunan kafe tempat prostitusi itu karena dinilai telah melanggar ketertiban umum. "Sebanyak 17 kafe yang menyediakan kamar untuk tempat PSK melayani pria hidung belang kami tertibkan. Dari sana kami sita sebanyak 24 kasur busa, 15 bangku plastik, meja dan bangku kayu yang selanjutnya kami kirim ke Gudang Walang," ujar Purnama dalam siaran persnya, Kamis (6/5). 

Pembongkaran, kata dia, melibatkan 100 personel gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, Sudin Perhubungan, Sudin Sosial serta PPSU. Prosesnya berlangsung tanpa perlawanan karena pemilik tempat maupun para PSK sudah menghilang dari lokasi itu. "Dengan penertiban ini kami berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas menjalankan Bulan Suci Ramadan tanpa terganggu," ungkap Purnama.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement