Kamis 08 May 2025 22:07 WIB

Belasan Pelajar SMP dan SMA di Bandung Barat Terjaring Razia Satpol PP

Satpol PP mendapati pelajar yang sedang ngopi di warung

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Belasan Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Digelandang Satpol PP karena Bolos Sekolah.
Foto: Dok Republika
Belasan Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Digelandang Satpol PP karena Bolos Sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sebanyak 17 pelajar SMP dan SMP di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tertangkap basah sedang membolos saat jam sekolah pada Kamis (8/5). Mereka pun digelandang ke Kantor Satpol PP KBB.

Diamankannya belasan pelajar yang tidak mengikuti kelas atau kerap disebut mabal dalam Bahasa Sunda itu bermula ketika personel Satpol PP KBB melakukan razia anak jalanan di kawasan Padalarang. Hingga akhirnya mendapati pelajar yang sedang ngopi di warung, nongkrong di pinggir jalan, dan tempat membolos lainnya.

Baca Juga

"Jadi awalnya kami sedang melakukan kegiatan penertiban terhadap anak jalanan, namun dalam praktiknya juga ditemukan anak sekolah yang sedang membolos. Sehingga kita ikut amankan juga," ujar Kepala Satpol PP KBB, Ludi Awaludin saat dikonfirmasi.

Ludi mengatakan, mereka memiliki alasan yang beragam untuk membolos. Mulai dari kesiangan sejak masuk sekolah di pagi hari sampai beralasan tidak suka pada mata pelajaran matematika sehingga memutuskan meninggalkan sekolah sebelum waktu pulang tiba.

"Alasannya macam-macam, katanya enggak suka pelajaran matematika, kemudian memang ada yang malas sekolah. Apapun alasannya hal itu tidak dibenarkan, sehingga kami amankan dan kami akan bina," ungkap Ludi.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ada pelajar yang membawa benda-benda membahayakan seperti senjata tajam untuk tawuran, maupun obat terlarang dan narkotika.

"Tidak ada benda-benda seperti itu, jadi murni mereka ini memang membolos saja. Kemudian kita data dan kita panggil sekolahnya supaya tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut," kata Ludi.

Ludi menyebut penindakan tersebut juga menindaklanjuti arahan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal pembinaan karakter dan kedisiplinan pada pelajar sampai lahirnya program pendidikan di barak militer.

"Ya dalam rangka itu juga, cuma memang secara pemeriksaan aktivitas mereka ini tidak sering sehingga belum sampai kesana (dikirim ke barak). Tapi kalau di lain waktu kejadian lagi, tentu bisa saja dikirim ke sana," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement