Jumat 07 May 2021 07:21 WIB

Cerita Denny JA Kenalan dengan Dunia Kripto

Denny JA berkeinginan membuat galeri NFT

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Denny JA.
Foto: Nur Hasan Murtiaji/Republika
Denny JA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era internet sekarang ini, seseorang sudah bisa terhubung pada perkembangan mutakhir peradaban melalui ponsel. Kini, dunia semakin berkembang dengan datangnya teknologi blockchain.

Blockchain merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui sistem kriptografi. Salah satu penggunaan teknologi blockchain tak bisa dilepaskan dari cryptocurrency dan bitcoin.

Baca Juga

Intellectual entrepreneur Denny JA mengungkapkan dia pun kini sudah memasuki dunia blockchain.

“Blockchain adalah revolusi berikutnya yang akan minta ampun dahsyatnya. Salah satu efeknya adalah blockchain ini bisa membuat, orang bilang, hubungan peer to peer transaction, hubungan transaksi antar individu yang tidak lagi membutuhkan pihak ketiga,” ujar Denny JA pada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Awalnya Denny sudah mengetahui cryptocurrency sekitar lima tahun yang lalu. Ia ikut memainkan investasi crypto sejak 2020. Denny berinvestasi di Bitcoin, Ethereum, Cardano, Neo dan juga di beberapa hal lain. Dia pun sudah mengalami bagaimana cryptocurrency mengalami kenaikan yang luar biasa.

“Awalnya bikin saya sangat terperanjat itu ketika data menunjukkan Bitcoin ini tahun 2011 satu dolar harganya. 2020 sudah bisa 55 ribu dolar. Jadi dia naik 55 ribu kali dalam waktu 10 tahun. Ethereum (di) 2017 satu dolar, sekarang sudah 39 juta (rupiah), 40 juta (rupiah). Dari satu dolar, itu naiknya sekitar dua ribu kali ini ya. Jadi orang bilang tidak ada investasi yang begitu mencengangkan, yang kenaikannya berlipat 55 ribu kali,” katanya.

Crypto pun berkembang menjadi salah satunya NFT (non-fungible token). Berkat NFT, satu bentuk kreasi lukisan ataupun produk-produk online lainnya yang juga menggunakan teknologi blockchain bisa dimiliki secara individual dan ditransaksikan. Menurutnya, sekarang ini segala hal bisa di-NFT-kan, tidak hanya gambar, video, juga musik.

“Segala hal bisa di NFT. Ini tinggal nanti memang kultur jual beli saja. Siapa yang sudah terbiasa dengan ini, siapa yang belum terbiasa sekarang, misalnya,” ujarnya.

Karya digital NFT...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement