Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km
Red: Muhammad Fakhruddin
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Srumbung, Magelang, Jateng, Kamis (6/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi teramati 2 kali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 m serta 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 m kearah barat daya. | Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.500 meter (1,5 km) ke arah barat daya pada Jumat malam (7/5).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 21.49 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 144 detik," kata dia melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat (7/5).
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 39 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 14-140 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-6 mm selama 21-24 detik.
Berikutnya, satu kali gempa low frekuensi dengan amplitudo 3 mm selama 8 detik, 41 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-21 mm selama 5-16 detik, serta satu vulkanik dangkal dengan amplitudo 72 mm selama 24 detik. Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.