REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengajak masyarakat untuk menggelorakan semangat berbagi kepada sesama. Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini juga mengingatkan agar tidak berlebihan saat berbelanja menjelang lebaran.
“Berbelanja untuk keperluan lebaran memang merupakan tradisi masyarakat Islam di tanah air, tetapi karena lebaran kali ini kita masih dilanda wabah, maka belanja lebaran sebaiknya tetap menjaga protokol kesehatan dan belilah sesuatu sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebihan,” ujarnya kepada Republika, Ahad (9/5).
Kondisi yang masih serba terbatas, kata dia, juga membuat perayaan hari raya kali ini tidak seleluasa tahun-tahun sebelum Covid-19. Maka jika memiliki rizki yang lebih, dibanding berbelanja, akan lebih baik juga digunakan untuk memperbanyak sedekah atau menolong orang yang kesulitan atay terdampak pandemi, ujar Prof Dadang menyarankan.
“Lebaran sekarang kaum muslimin masih terbatas beraktivitas dan tidak bisa ke mana mana, untuk itu kenapa kita harus membeli baju baru dan barang barang baru, padahal banyak tetangga dekat maupun jauh, saudara, kerabat, yang kekurangan. Alangkah bijak dan baiknya jika kita mengutamakan pemberian pertolongan kepada mereka sebagai realisasi dari ibadah puasa sebulan kita,” ujar Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan Ramadhan sebagai momen berbagi kebaikan adalah dengan menunaikan zakat mal sebagai kewajiban, jika sudah mencapai nisab atau batas wajib membayar zakat. Selain itu tunaikan zakat fitrah yang dianjurkan pada akhir Ramadhan.
“Perbanyak pula shodaqoh yang merupakan keutamaan di bulan Ramadhon. Terakhir, santuni anak panti asuhan dan panti jompo terdekat dengan rumah kita,” sarannya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat yang memiliki kelebihan banyak berbagi di bulan Ramadhan. Wapres menilai, Ramadhan merupakan momentum tepat untuk masyarakat saling berbagi kebaikan.
"Mari kita semua ajak mereka yang memiliki kelebihan untuk berbuat kebajikan, berbagi, memberikan zakatnya, infaknya, dan sadaqah karena pada bulan Ramadan, banyak orang yang membutuhkan," kata Wapres dalam sambutannya di acara Tarhib Ramadhan, Jumat (9/4) malam.
Wapres mengatakan, apalagi Ramadhan kali ini masih di suasana pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang ekonominya terdampak. Karena itu, berbagi dapat meringankan penderitaan orang lain.
Ia juga mengatakan, Rasulullah mengajak umat bersama para ulama untuk berbuat kebaikan kepada masyarakat dalam suasana yang memprihatinkan. Rasulullah juga paling dermawan ketika dalam bulan Ramadan.
"Dan karena pahalanya juga sangat banyak, kebaikan dilipatgandakan, doa-doa juga diterima. Karena itu marilah saat ini kita ajak umat melakukan kebaikan-kebaikan itu," ungkapnya.
“Mari kita jadikan bulan Ramadan [sebagai] bulan untuk memohon ampun kepada Allah. Karena kita menyadari bahwa kita semua tidak ada yang luput dari dosa, kita bukan makhluk yang maksum (terpelihara dari dosa). Juga memohon perlindungan-Nya, inayah-Nya, karena kita bukan orang yang dijamin [masuk surga],” kata Wapres.