Senin 10 May 2021 21:42 WIB

Polri Akui Sulit Tangani KKB yang Kuasai Medan di Papua

Paulus heran KKB bisa membeli senjata dan kebutuhan lain meski tidak bekerja.

Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Petugas membawa kantong jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
[Ilustrasi] Petugas membawa kantong jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengakui cukup sulit menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Sebab, kelompok yang telah dilabeli sebagai teroris oleh pemerintah tersebut menguasai medan.

"Saya mau katakan di momen ini kita sabar mengikuti apa yang menjadi kebijakan. Karena sudah sangat sulitnya menangani mereka ini, mereka menguasai medan dan menguasai semuanya," kata Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Paulus Waterpauw, di Jakarta, Senin (10/5).

Baca Juga

Ia mengatakan dengan labelisasi teroris kepada KKB, pemerintah akan mengetahui siapa yang menyokong hingga mendanai. Pada ranah tersebut ada ruang yang bisa dimasuki oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri guna menanganinya.

Mantan kapolda Sumatera Utara dan kapolda Papua tersebut mengaku heran dengan KKB yang bisa membeli senjata dan kebutuhan lain meski tidak bekerja. "Memang aneh, tidak bekerja, tidak punya penghasilan tetap, tapi bisa membeli senjata dan amunisi yang begitu mahal, itu dari mana," ujar dia mempertanyakannya.