REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penjual kue kering di Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, kekurangan stok barang yang didapatkan dari pemasok, baik pabrik maupun agen. Salah satu penjual kue kering Toko Naga Mas Snack, Hesti (43 tahun), mengaku omzet penjualan berkurang hingga 50 persen dibandingkan sebelum masa pandemi.
"Nastar saja saya pesan 5 ton dari Kalimantan, tapi yang diterima cuma bisa dapat 2-3 ton, kue kastengel juga begitu, cuma bisa dapat 1 ton, padahal mintanya 2 ton," kata Hesti, Selasa (11/5).
Hesti mengaku selain adanya gangguan pasokan, pabrik kue langganannya di Duren Sawit juga sudah berhenti produksi sebelum mendekati Lebaran. Hal itu karena sejumlah tenaga kerja atau buruh pabrik terpaksa pulang ke kampung halaman lebih awal sebelum larangan mudik berlaku.
"Harusnya masih ramai sampai dekat Lebaran, ini sudah mulai sepi karena kue nastar, kastengel dan putri salju sudah habis. Jadi habisin stok yang ada saja di sini," kata dia.
Senada dengan itu, penjual kue kering lainnya, Felly (21), mengaku kue nastar dan kastengel di tokonya sudah ludes sejak dua hari lalu. Pabrik kue langganannya di Cengkareng, Jakarta Barat, juga sudah tidak lagi melakukan produksi kue tambahan untuk kedua kue yang selalu laris manis menjelang Idul Fitri.
"Iya sudah habis nastar dan kastengel. Mungkin baru datang lagi habis Lebaran, itu juga belum pasti," kata dia.
Namun demikian, kedua penjual kue mengakui pendapatan tahun ini meningkat jauh dibanding tahun lalu. Tahun lalu, Pasar Senen Jaya menerapkan batasan jam operasional hingga pukul 14.00 WIB.
"Tahun ini sudah tidak ada batasan jam, tapi ya percuma juga karena barangnya tidak ada," kata Hesti.