Kamis 13 May 2021 07:25 WIB

Kerja Sama Duo Voice Over Jadi Andalan di Ajang SDI

Duo Voice Over Hani dan Fatur berharap ajang SDI jadi jalan untuk berdakwah

 Hanifah dan Fatur, juara 3 kompetisi Syiar Digital Indonesia (SDI) kategori Talkshow.
Foto: istimewa
Hanifah dan Fatur, juara 3 kompetisi Syiar Digital Indonesia (SDI) kategori Talkshow.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjadi juara tiga talkshow Syiar Digital Indonesia (SDI) yang diselenggarakan oleh aplikasi Muslim Umma tak pernah terbayangkan bagi Hanifah H.

“Pengalaman selama kompetisi Umma di luar dugaan. Ini hadiah yang Allah berikan. Selain menang, saya juga mendapat teman kerja yang cocok. Lewat kompetisi ini kami juga bisa berkarya,” kata Hanifah kepada Republika.co.id, Senin (10/5).

Wanita yang sering dipanggil Hani ini sangat senang karena selain bisa menemukan rekan kerja yang baik, ia bisa berkarya lewat podcast di Umma. Menjadi penyiar sudah menjadi impian sejak masih sekolah. Namun, karena harus mentaati orang tua, masa kuliahnya ia habiskan belajar ilmu psikologi. Setelah lulus, ia baru mencoba berpetulang di dunia penyiaran.

“Saat masih kuliah S2 di Bandung, saya coba jadi penyiar di radio swasta. Lalu setelah lulus, pindah ke Jakarta melamar jadi penyiar. Nah, karena suami saya orang Makassar, saya sempat pindah ke sana dan menjadi penyiar juga. Jadi, saya memiliki pengalaman siaran di tiga kota berbeda,” tuturnya.

Kini, dia berdomisili di Cibinong, Bogor dan menjadi psikolog. Meski begitu, profesinya tetap tak menjadi hambatan untuk menyalurkan hobinya. Memiliki latar pendidikan yang berbeda juga dirasakan Fatur, rekan kerja Hani. Fatur kuliah di bidang ilmu kelautan dan perikanan. Tak sangka, beberapa tahun setelah kuliah, ia menggeluti dunia siaran radio.

Fatur menceritakan saat itu ia tengah melamar di sebuah perusahaan radio swasta di posisi desain grafis. Namun, pihak perusahaan malah membuka pintunya agar ia mencoba menjadi penyiar. Tadinya, Fatur menolak tapi manajer perusahannya menyemangatinya agar ia mencoba terjun dalam dunia ini. Sejak itu, sampai sekarang ia berkarir di dunia voice over.

“Saya merupakan bukti nyata bahwa yang kita pelajari di kuliah bukan jaminan untuk tidak menjelajahi kemampuan. Kalau kuliah dan hobi berbeda, jalani sesuai passion,” kata Fatur.

Karena memiliki ketertarikan yang sama, Hani dan Fatur bisa bekerja dengan nyaman termasuk saat mempersiapkan lomba. Mereka bertemu di sebuah grup komunitas voice over. Hani mengaku, sejak pertama kali mendengar suara Fatur, ia menilai suaranya memang enak didengar. Segera, Hani mengajak duet.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement