REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Supardi Nasir memilih untuk menghabiskan libur lebaran di kediamannya di Pekanbaru. Meski tidak mudik, keluarga Supardi tetap menyediakan makanan khas lebaran.
Makanan khas lebaran tentu tidak bisa dipisahkan dari lemak dan santan. Namun sebagai pemain sepak bola, Supardi mengaku tetap mengontrol asupan makanannya selama lebaran.
"Sejauh ini kita pemain profesional, kita tahu apa kebutuhan kita dan apa yang diperlukan oleh badan kita," kata kapten Persib ini, Kamis (14/5).
Supardi mengakui asupan makanannya di hari pertama lebaran memang tidak terkontrol. Sebagai manusia biasa dia tergoda untuk merasakan lontong Medan yang biasanya hanya ada di dapurnya saat lebaran.
Supardi memaknai lebaran dengan hari kemenangan bagi umat muslim. Setelah satu bulan penuh berpuasa, di hari kemenangan ini pun menjadi hari yang membanggakan dan dirayakan dengan makan.
"Jadi nikmati saja dan nabi menyuruh kita banyak makan. Karena memang hari untuk makan. Jadi makna lebaran lebih dari sekedar lebaran," kata Supardi.
Supardi pun tidak khawatir dengan makanan berlemak dan bersantan yang dia makan selama lebaran. Selama ini, dia tetap bisa menjaga agar tidak terlalu menghabiskan banyak porsi.
"Tidak semua harus dimakan, tapi untuk menjaga jangan terlalu banyak makan makannnya, hari pertama saja saya makan banyak," kata Supardi.