REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan salah satu founder Dufry yakni Luis Andreas N Holzer. Pertemuan itu dilakukan di sela kunjungan misi kerja sama bidang energi, kesehatan, dan investasi dengan beberapa pengusaha Amerika Serikat.
Dufry merupakan sebuah perusahaan duty free terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Switzerland danbdidirikan pada 1865. Dufry memiliki dan mengoperasikan 2.400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia, jumlah pelanggan dan pengunjungnya sebanyak 2,5 miliar orang per tahun market leader global bisnis duty free. Dufry juga pemilik jaringan retail shop Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Di bidang retail, ekspor impor dan specialty store, Erick menegaskan kembali komitmen dan kerja sama salah satu BUMN yaitu Sarinah dengan Dufry yang telah dirintis pada 2020 lalu. Sarinah akan menyediakan lahan bagi Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di pelabuhan udara internasional di Indonesia lainnya.
Kerja sama resiprokal tersebut memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia. Dufry akan menindaklanjuti usulan Erick dan komitmen dengan Sarinah agar dalam 5 tahun ke depan dibuka 100 gerai duty free Dufry pilihan di dunia yang menjajakan produk unggulan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan komoditas Indonesia seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
“Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus. Ini juga dimaksudkan memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya," tutur dia melalui siaran pers yang diterima pada Kamis (13/5).
Sarinah sebagai promotor dan kurator produk UMKM nusantara unggulan telah melakukan serangkaian strategi transformasi bisnis termasuk menyiapkan outlet down town duty free di Sarinah Thamrin Jakarta yang saat ini sedang dipugar dan disiapkan. Diharapkan pada kwartal keempat 2021, soft opening sudah bisa dilakukan.
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati menegaskan, kerja sama dengan mitra strategis kelas dunia seperti Dufry bukan pekerjaan mudah. Sarinah harus naik kelas dan harus berani bersaing di pasar global dari sisi demand, namun dari sisi suplai banyak pekerjaan rumah di dalam negeri demi menyiapkan berbagai produk nusantara supaya dapat bersaing dan merebut peluang pasar dunia baik melalui duty free retail maupun ekspor.
Ia berterima kasih kepada Dufry atas kepercayaannya kepada Sarinah. Sekaligus merasa bangga atas dukungan total Menteri Erick beserta jajarannya kepada Sarinah.