Sabtu 15 May 2021 01:45 WIB

F1 Batalkan GP Turki, Ini Penyebabnya

Prancis-Styria-Austria akan menjadi rangkaian balapan dalam tiga pekan beruntun.

Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi.
Foto: EPA-EFE/FIA/F1 HANDOUT
Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Formula 1 pada Jumat kembali merombak kalender musim 2021 dengan membatalkan Grand Prix Turki yang seharusnya digelar 11-13 Juni karena dampak pandemi dan pembatasan perjalanan di negara tersebut.

Sebagai dampaknya, Grand Prix Prancis akan diajukan satu pekan dari tanggal semula ke 18-20 Juni dan Grand Prix Styria ditambahkan dalam kalender sebagai balapan kedua yang digelar di sirkuit Red Bull Ring, Austria pada 25-27 Juni.

Prancis-Styria-Austria akan menjadi rangkaian balapan dalam tiga pekan beruntun. Semua tiket yang terjual untuk GP Prancis masih akan berlaku untuk tanggal baru tersebut.

Perubahan itu berarti kalender musim 2021 tetap terdiri dari 23 balapan seperti yang direncanakan semula.

"Kami menantikan balapan di Turki tetapi pembatasan perjalanan yang diterapkan berarti kami tidak bisa berada di sana pada Juni," kata presiden dan CEO Formula 1 Stefano Domenicali seperti dikutip laman resmi Formula 1.

Promotor GP Turki telah meminta F1 untuk melihat kemungkinan menggelar balapan di Istanbul lebih larut musim ini, bersama China yang telah meminta hal yang sama.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement