Selasa 18 May 2021 04:30 WIB

Pekan Ini Jabar Kembali Bebas Zona Merah

Status tak ada zona merah itu membuat Ridwan Kamil sangat bersyukur.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Koordinasi Kepada Daerah Seluruh Indonesia Bersama Presiden RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/5). Dalam rapat koordinasi tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 di daerahnya masing-masing pascalebaran Idul Fitri 1442 H. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Koordinasi Kepada Daerah Seluruh Indonesia Bersama Presiden RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/5). Dalam rapat koordinasi tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 di daerahnya masing-masing pascalebaran Idul Fitri 1442 H. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersyukur karena pada pekan ini tidak ada daerah di Jabar yang masuk kategori zona merah Covid-19. Hal itu seiring Kabupaten Majalengka yang kini sudah naik menjadi zona oranye.  Selain itu, menurut Ridwan Kamil, Bed-Occupancy-Rate pun berada di angka 28 persen atau paling rendah selama pengendalian Covid-19 di Jabar. 

"Yang kita akan waspadai adalah laporan dua minggu ke depan setelah libur Lebaran," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Senin (17/5).

Untuk mengantisipasi itu, menurut Emil, pihaknya melakukan dua kebijakan. Salah satunya mewajibkan RT/RW melaporkan warga yang menjalani mudik selama lebaran. Mereka harus dilaporkan untuk menjadi prioritas pengetesan.

"Kami tidak mau pemudik balik, datang tidak dites, khususnya yang dari sumber pemudik Jabodetabek dan Bandung Raya terus berinteraksi di wilayahnya dan tiba-tiba terjadi klaster di pemukiman," paparnya. 

Selain itu, Emil juga memastikan akan melakukan pengetesan pada momentum arus balik. Di mana terdapat 17 titik pengetesan yang sudah disiapkan. "Masing-masing ada 200 an pengetesan per titik, jadi per hari 3.000 hingga 3.500 pengetesan antigen," katanya. 

Emil memastikan, bakal menindaklanjuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait pengendalian Covid-19 pascalibur Lebaran. Sejauh ini pihaknya pun telah melakukan sosialisasi larangan mudik yang dinilai berhasil menekan angka kemudian di Jabar. 

Emil menyampaikan, sebelum dilakukan sosialisasi ada potensi 89 juta yang mudik di Jabar. Namun setelah sosialisasi turun menjadi 8,9 juta. 

"Dan setelah selesai sosialisasi dan penyekatan yang masih mudik tercatat hanya 1,5 juta atau 1,1 persen. Walaupun hanya 1,1 persen, potensi untuk menjadi kenaikan kasus pasti harus diwaspadai," katanya.

Arahan kedua, kata dia, adalah terkait ekonomi, di mana pihaknya diminta agar tetap bekerja keras. Diketahui hanya 10 provinsi yang positif, paling tinggi adalah Papua. "Jabar ada di minus 0,83 persen. Jauh lebih baik dari tahun sebelumnya mudah-mudahan lebih baik di atas 0 persen," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement