Selasa 18 May 2021 08:23 WIB

Pemkot Tasikmalaya akan Evaluasi Penutupan Objek Wisata

Hingga Senin (17/5), seluruh objek wisata di Tasikmalaya belum boleh beroperasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Suasana Jeju Park, anjungan Korea di Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Rabu (24/3). Hingga Senin (17/5), seluruh objek wisata di Kota Tasikmalaya masih belum diperbolehkan beroperasi.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana Jeju Park, anjungan Korea di Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Rabu (24/3). Hingga Senin (17/5), seluruh objek wisata di Kota Tasikmalaya masih belum diperbolehkan beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan melakukan evaluasi terkait penutupan seluruh objek wisata. Sebab, hingga Senin (17/5), seluruh objek wisata di Kota Tasikmalaya masih belum diperbolehkan beroperasi.

Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, penutupan objek wisata itu dilakukan sebelum Lebaran tiba. Alasannya, ketika itu Kota Tasikmalaya menjadi daerah zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Namun, meski saat ini status Kota Tasikmalaya sudah menjadi zona oranye (risiko sedang) penyebaran Covid-19, objek wisata masih belum dibuka.

Baca Juga

"Mereka (pengelola wisata) berharap tanggal 17 (Mei) sudah bisa dibuka. Tapi kami nanti akan evaluasi apakah dimungkinan dibuka kembali. Sementara, belum bisa dipastikan kapan dibuka lagi," kata dia, Senin.

Yusuf menambahkan, saat ini masih dalam suasana Lebaran. Ia tak ingin jika objek wisata dibuka akan menimbulkan kerumunan massa.

"Kami tak berharap ada kerumunan di tempat liburan seperti itu," ujar dia.

Menurut dia, sejumlah pengelola objek wisata sudah menaati aturan pemerintah terkait larangan beroperasi selama libur Lebaran. Ia mencontohkan, objek wisata seperti Karangresik, Situ Gede, dan seluruh objek kolam renang, telah patuh untuk tak beroperasi.

Namun, Yusuf menyebutkan, tetap ada saja objek wisata di Kota Tasikmalaya yang nekat beroperasi pada liburan kemarin. Alhasil, tempat itu langsung ditutup oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya.

"Kemarin saya sedikit kecolongan dari (objek wisata) Pasir Pataya yang mungkin tidak termonitor. Saya sudah perintahkan sudah ditutup, karena di sana menimbulkan kerumunan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement