Selasa 18 May 2021 21:31 WIB

Tahanan Narkoba di Sultra Kabur, Tujuh Personel Diperiksa

Ketujuh personel yang diperiksa adalah mereka yang piket saat tahanan kabur.

Ilustrasi tahanan kabur
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi tahanan kabur

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sebanyak tujuh personel anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara diperiksa secara intensif terkait adanya seorang tahanan kasus narkoba yang melarikan diri dari rumah tahanan (Rutan) Polda tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan di Kendari, Selasa, mengatakan ketujuh personel yang diperiksa oleh Bidang Propam adalah mereka yang saat itu piket berjaga pada 11 Mei 2021 lalu.

"Jumlah personel yang sedang diproses ada tujuh orang, satu regu. Saat ini masih pendalaman dari Propam Polda Sultra," kata Ferry.

Baca Juga

Ia menyampaikan, sejauh ini ketujuh personel yang diperiksa diduga lalai dalam menjalankan tugas. Namun, pemeriksaan secara intensif akan dilakukan."Saat ini yang kami dapatkan bahwa ada kelalaian personel. (yang diperiksa) bisa bertambah bisa berkurang. Dilihat peran-nya masing-masing. Nanti kalau ada modus modus atau ada motif-motif lainnya kami akan sampaikan," tutur dia.

Sebelumnya, seorang tahanan kasus narkoba inisial MS (17) di rumah tahanan Polda Sultra yang telah dinyatakan P21, melarikan diri diduga kelalaian petugas penjaga pada 11 Mei 2021, menjelang buka puasa. Tahanan yang kabur tersebut merupakan tahanan titipan sejak 14 April 2021 dari Kejaksaan Negeri Kendari (Kejari) yang memanfaatkan situasi ramai saat sedang dikeluarkan dari sel tahanan dan akan menjalani prose bon (istilah proses pengembangan kasus).

Saat ini polisi melakukan pencarian terhadap tahanan tersebut, dan telah dimasukkan sebagai daftar pencarian orang (DPO)."Kami mengharapkan dan mengimbau juga yang bersangkutan menyerahkan diri," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement